2. Supermarket

36 2 0
                                    

Jam mata kuliah pertama berakhir.
Dan saat ini waktunya untuk istirahat, hari ini Alena akan pergi ke kantin untuk membeli beberapa jajanan dan bertemu teman-teman nya.

Yap, teman-teman Alena yang Alena kenal saat masa orientasi mahasiswa Minggu lalu yaitu citra, pika, dan Melani. Mereka bertiga satu kelas hanya Alena yang berbeda. Ya, di unversitas bina sila itu banyak kelas untuk satu fakultas jadi tidak heran jika mereka berpisah karena beda kelas.

Sesampainya dikantin Alena langsung menemui teman-temannya itu.

"Hai." Ucap Alena

"Hai Len, Lo kemana aja dari tadi kita tungguin lama banget." Ucap citra

"Sorry, gue tadi ke toilet dulu." Ucap Alena yang hanya diangguki oleh ketiga temannya itu.

"Eh gengs, kalian tau ga gue diajak jalan sama kak vito gilaaaaa gasi." Heboh pika kepada teman-teman nya

"Really?" Ucap Melani

"Astaaga, pika sumpah ya. Kita tuh belum ada sebulan kuliah disini Lo udah bisa dapetin hati kak Vito. Gilaa si sumpah. The best banget temen gue ini." Ucap citra yang sama hebohnya dengan pika. Sedangkan Alena hanya menyimak apa yang mereka obrolkan.

"Eh Len, Lo gimana apa masih jadi secret admirer kak Dio?" Ucap Melani

Yap, mereka mengetahui bahwa Alena menyukai dio dari awal mereka masuk kuliah dan mengikuti orientasi mahasiswa bahkan Alena sampai menjadi secret admirer nya.

Waktu itu Alena melihat Dio sedang bermain basket bersama teman-temannya dan Alena tanpa henti melihat kearah Dio. Bahkan Alena secara terang-terangan selalu memperhatikan Dio dari jauh.
Sebagai perempuan dan sebagai teman, mereka justru mengetahui gelagat Alena yang ternyata benar-benar menyukai Dio.

"Mmmm.. gitu deh hehe." Jawab Alena dengan cengiran nya

"Yaelah Len, sampai kapan Lo bakalan jadi secret admirernya kak Dio terus? Lo gamau gitu coba deketin ka Dio supaya kak dio tau bahwa disini ada seorang Alena Laura Mahesa temen gue yang baik hati dan selalu ceria yang mengaguminya dari masa orientasi." Heboh pika yang langsung diacungi jempol ke dua temannya citra dan Melani

"Gak gitu pik, gue cuma malu aja masa cewek ngejar cowok." Ucap Alena yang merasa malu jika dia mendekati ka Dio duluan.

"Yaelah Len, jaman sekarang kan emang udah kebalik. Yang dimana cewek ngedeketin cowok duluan gak ada masalahlah." Ucap citra

"Gitu yah?" Jawab Alena bingung

🌼🌼🌼

Setelah mata kuliah hari ini selesai Alena memilih untuk pulang kerumah karena hari ini alena sudah berjanji dengan sang ibunda untuk membantu membuat kue. selain itu dia juga harus mengantar sang bunda ke supermarket untuk membeli bahan-bahan kue karna bahan dirumah sudah habis. Dan terpaksa Alena menuruti sang bunda.

"Sayang, kamu cari meses ya di sekitaran sana bunda mau cari tepung dan telur dulu." Ucap bunda Alena menunjuk ke rak supermarket di sebelah timur.

"Siap bunda ratu." Jawab Alena sekenanya sedangkan sang bunda terkekeh geli mendengar anaknya memanggil bunda ratu.

Lama mencari dimana letak meses yang bunda Alena suruh Alena merasa frustasi karena tidak kunjung menemukan tempat meses itu.

Tetapi setelah beberapa menit Alena mencari dia melihat lihat rak supermarket yang berisi meses. Ketika dia akan mengambil meses itu tiba tiba ada tangan lain yang akan mengambil meses itu juga. Dan Alena langsung menoleh siapa yang mau mencoba mengambil mesesnya itu, padahal dia yang pertama kali lihat.

"Ini puny-" kata kata Alena terpotong dia terpaku setelah tau bahwa yang mau mengambil mesesnya itu adalah laki-laki yang Alena kagumi.

Alena tertegun ditempat sedangkan meses yang dia lihat tadi sudah diambil lebih dulu oleh laki-laki itu.

"Are you ok?" Tanya dio

yap, laki-laki itu Dio kakak tingkat nya yang Alena kagumi.

"Ha-h?" Jawab Alena kikuk

"Lo baik baik ajakan?" Tanyanya ulang

"O-oiya kak gue baik baik aja"

Dio menganggukkan kepalanya dan kemudian bersuara "Oh ok, gue duluan."

"I-ya" setelah itu Dio langsung pergi dari tempat meses supermarket. Sedangkan Alena masih tertegun ditempatnya dan saat itu sang bunda datang menghampiri alena yang masih tertegun melihat kejadian tadi dimana dirinya bertemu Dio di supermarket yang sama.

"Sayang, gimana mesesnya udah dapat?." Ucap sang bunda sembari menepuk pundak Alena

"Ha-h iya bun, Alena sudah dapat, Ayo pulang."

Alena dan ibundanya segera membayar setelah mendapatkan yang mereka butuhkan dan kemudian berlalu pergi dari supermarket itu menuju rumahnya.

------
Jangan lupa vote

ALENATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang