22. Keserempet

10 1 0
                                    

15.40 WIB

Alena pulang kerumahnya dengan berjalan gontai setelah melihat adegan romantis yang dia lihat di toko butik tadi. Nia yang melihat anaknya terlihat murung dan lemas segera menghampiri nya.

"Kamu kenapa Len?" Tanya Nia

Sedangkan Alena sontak terkejut dengan kehadiran bundanya.

"Bu-bunda! ngagetin aja." Ucap Alena.

"Lagian kamu dari tadi lemes gitu kenapa?" Ucap Nia

"Gak apa-apa bunda, mungkin Alena cuma kecapean lagian kan tadi belum sempat makan siang." Ucap Alena

"Yaudah sana makan dulu." Ucap Nia

Yap, hari ini Alena libur kuliah tadi siang bundanya menyuruh mengantarkan kue pesanan yang di di pesan salah satu pelayan dibutik itu. Butik itu lumayan jauh dari rumah Alena ditambah hari ini hari libur dimana kondisi jalan ibu kota sangat macet walaupun siang hari tadi.

Jadi alasan Alena setidaknya masih masuk akal untuk berbohong kepada bundanya mengapa dia terlihat murung dan lemas setelah pulang dari butik itu.

Awalnya Alena sangat senang pergi ke butik itu. Karena Alena ingin melihat-lihat koleksi butik itu yang harganya bisa dikatakan lumayan mahal.

Tetapi setelah melihat kejadian di butik tadi. Keinginan Alena untuk melihat-lihat koleksi di toko butik itu terpaksa dia urungkan karena Alena mendapatkan pemandangan yang seharusnya tidak dia lihat untuk kepentingan hati dan pikirannya.

Setelah selesai makan. Alena ingin mencari udara sejuk disekitar taman kompleks dekat rumahnya.

Alena berjalan seorang diri. Ashila adiknya sedang belajar kelompok dirumah temannya. Otomatis Alena seorang diri untuk pergi ke taman kompleks.

Beberapa menit berlalu Alena sendang duduk dikursi taman sembari melihat anak-anak yang sedang bermain di area taman dengan riang.

Sedangkan disisi lain ada beberapa orang yang sedang bercanda tawa dengan pasangannya dan dengan keluarga mereka tampak bahagia.

Alena yang melihat itu tanpa sadar meneteskan air matanya sembari mengelus perutnya.

Yang usia kandungannya mulai memasuki 3 Minggu jadi kehamilan Alena belum tampak terlihat.

"Sayang, yang kuat ya. Walaupun nanti kamu lahir tanpa ayah, bunda ingin sekali kamu bahagia seperti mereka. Bunda akan selalu menemani kamu dan kita akan bahagia." Monolog Alena dengan tangisannya.

"Bunda sayang kamu, kamu sehat-sehat ya sayang." Lanjutnya.

Setelah merasa bosan duduk di kursi taman Alena memilih berjalan-jalan disekitar taman, alena melihat banyak sekali jajanan pinggir jalan dan Alena segera menghampirinya.

"Ini berapaan bang." Ucap Alena

"Seribu satu neng." Ucap Abang yang jualan Sempol

"Saya mau 10 ribu ya bang."

"Siap neng saya buatkan dulu."

Tidak hanya membeli Sempol saja melainkan Alena membeli beberapa jajanan kaki lima itu. Alena sangat senang sekali karena hari ini dia bisa sedikit melupakan kejadian itu walaupun dengan berkuliner jajanan kaki lima.

Setelah mendapatkan beberapa jajanan itu alena segera pulang kerumahnya.

Tetapi di perjalanan pulang Alena yang masih sibuk dengan melihat-lihat jajanan yang dia beli tadi dan dipastikan tidak ada yang tetinggal karena dia tidak sabar untuk segera memakannya. Tiba-tiba ada motor yang sedang melaju kencang menuju kearahnya. Alena yang masih bisa sedikit menghindari motor yang akan menabraknya itu berhasil selamat walaupun terdapat lecet-lecet di tubuhnya.

Yap, untungnya alena hanya terserempet motor itu saja. Tidak sampai cedera parah. Sedangkan motor yang akan menabrak Alena tadi pergi begitu saja.

Orang-orang yang melihat kejadian itu mulai berkerumun. Ada juga meneriaki sepada motor tadi dan ada juga yang ingin mengejarnya tetapi motor itu sudah berlalu pergi dengan kencang.

"Aws...." Ringis Alena ketika sudah terjatuh di aspal sambil memegangi perutnya

"Neng, gak apa-apa atuh?" Ucap salah satu abang-abang

"Sa-sakit.." lirih Alena.

"Yampun neng keluar darah." Ucap abang-abang lagi

"Tolongin-tolongin kita bawa kerumah sakit kasian si nengnya."

Beberapa dari mereka membawa Alena ke rumah sakit.

Sesampainya dirumah sakit Alena di periksa oleh dokter dan di obati luka nya.

"Dok, gi-gimana kandungan saya." Ucap Alena

"Kandungan ibu baik-baik saja. Untung kecelakaan tadi tidak terlalu parah. Jadi kandungan ibu masih baik-baik saja."

"Tapi dok tadi keluar darah." Ucap Alena

"Itu tidak apa-apa ibu gak usah khawatir." Ucap sang dokter menenangkan.

Sedangkan Alena yang mendengar itu sedikit lega karena bayinya tidak apa-apa.

"Ibu tidak perlu dirawat tapi saya sarankan untuk sekarang ibu istirahat dulu saja."

Sedangkan Alena hanya menganggukkan kepalanya

"Kalau begitu saya permisi dulu." Ucap sang dokter lagi.

🌼🌼🌼

Dilain tempat terlihat seseorang yang nampak terlihat kesal. Orang itu memakai jas hitam dengan topi bundar di kepalanya.

"Sial, kenapa gagal!"



-------
Jangan lupa vote.

ALENATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang