Beberapa dari kalian ada yang request Wilbur
Vote dan komen dong bund jangan diem diem aje
***
"Aku cuma main game semalem."
Wilbur menatap perempuan di depannya. Dua jam dia menjelaskan apa yang terjadi semalam tapi tetap aja Mondi tidak akan mengerti.
"Terus?" tanya Mondi.
Wilbur mau teriak, tapi dia tahan. "Ya aku cuma main bareng sambil ngobrol. Udah."
Dia itu tidak habis pikir. Mana Mondi enak-enakan tiduran di kasurnya sedangkan Wil hanya dibolehkan duduk di kursi belajarnya. Dia sempat minta untuk duduk di lantai aja, tapi Mondi tetap marah.
"Emang kenapa?" Wilbur yakin pasti Mondi akan mencap dia gak peka.
"Gak papa."
Nah kan. Wil yakin selalu ada sesuatu yang lain di balik kata "Gak papa."
Mondi masih menatap Wil, tapi setiap ditanya "Kenapa?" pasti balasannya sama, "Gapapa," plus dia tidak berhenti menatap Wilbur.
"Kamu selingkuh ya?" tanya Mondi, mukanya tetap datar membuat suasana di sini tambah aneh.
Wil membuang napas. "Gak akan, sayang. Lagian juga sama siapa? Kan temen-temen aku cowok semua."
"Adeknya Tommy."
"Tommy anak terakhir."
"Oh iya. Lupa."
Ini ujian mental atau gimana.
Mondi mengubah posisinya jadi telentang. Pandangannya kosong ke langit-langit kamarnya. Wilbur jadi curiga kalo pacarnya itu kesurupan.
Wil tersadar kalo Mondi pernah ada di mood seperti ini sebelumnya. Sekitar sebulan yang lalu, Mondi menanyakan hal-hal aneh ke Wil, persis seperti sekarang ini. Dia bahkan minta dibelikan es krim durian padahal dia tidak suka durian. Dan benar saja yang disuruh makan Wil, tapi harus Mondi yang suapin.
Hampir seminggu Mondi seperti itu, dan obatnya cuma satu: ajak dia jalan-jalan.
"Kamu sini deh." Mondi memukul-mukul di bagian samping kasur yang kosong.
Wil bangun dari kursi dan kakinya langsung berasa pegel. Belum sempat duduk di atas kasur, Mondi sudah mengoceh lagi.
"Tapi jangan tiduran. Duduk aja, nanti aku sempit."
Demi apapun Wilbur berusaha sabar dari tadi. Padahal dia pernah liat Mondi sering ajak temennya menginap di sini, dan dia juga melihat ada sekitar dua atau tiga orang yang tidur di satu ranjang ini.
Wil bersender ke tembok di belakang kasur Mondi. Perempuan itu meraih tangan pacarnya, memberi isyarat untuk mengusap-usap kepalanya.
Mondi kembali menatap Wil yang juga menatapnya. Mereka tersenyum, tidak tahu maksudnya apa. Tiba-tiba, Mondi menarik bantal yang ada di kakinya ke atas kepala. Hampir seluruh kepalanya tertutup bantal, tapi dia nahan tangan Wil untuk terus usap-usap rambutnya.
"Aaaa..."
"Willllbuuurrrrr..."
"Aaaa..."
Mondi mulai mengeluarkan suara-suara aneh dari balik bantal.
"Apa?"
"Willlburrrr..."
Wil menarik bantal itu, wajah Mondi masih datar.
"Kamu-"
"Wil aku punya tebak-tebakan buat kamu!"
Mondi tiba-tiba tersenyum lebar. Dia bergeser mencoba sedekat mungkin ke tubuh Wil.
KAMU SEDANG MEMBACA
DreamSMP digoyang
Fanfictionnote: aku kasih rating dewasa karena mengandung kata kasar dan adegan kekerasan Fanfiction dreamsmp in bahasa Indonesia! Cerpen, kalo mau request silakan (◍•ᴗ•◍)❤