Mama Minta Pulsa

911 106 42
                                    

Awalnya, Wilbur sedang bersantai bersama ayahnya, Philza, sambil memainkan gitar kesayangannya. Namun tiba-tiba ponselnya berdering.

"Ai, ai, ay, you're my little butterfly~ ai, ai–"

Wilbur mengambil ponselnya tapi dia tidak melihat nama kontak si penelepon, hanya ada nomor tak dikenal.

"Halo? Ini siapa ya?"

"Nak, mama lagi butuh uang, ayah kecelakaan." Suara wanita memasuki telinga Wilbur.

"Mama?" Pemuda itu menegaskan.

"Iya ini mama kamu. Ayah ketabrak mobil, kamu tolong transfer uang ke mama ya. Nanti mama SMS nomor rekeningnya." Wanita itu membalas lagi, dengan nada seakan-akan khawatir.

Wilbur tersenyum tipis, dia tahu orang ini penipu, mengingat ibunya adalah perangkat keras.

"Mama butuh berapa?" Ia melanjutkan aksinya.

"Gak banyak, lima juta aja."

"Lima juta? Yaah, aku gak punya uang segitu. Tiga juta aja ya?"

"Yaudah cepet ya, mama udah SMS nomor rekening mama."

"Bentar, mama selingkuh ya?"

"Hah?"

"Ini ayah ada di samping aku lagi ngopi, mama selingkuh? Entar aku bilangin ayah loh,"

"Itu bukan ayah kamu, ayah kandung kamu sekarang di rumah sakit. Sekarang kirim uangnya."

Tambah ngaco nih orang.

"Siapa sih Wil?" Philza buka suara setelah menyeruput kopinya.

Wilbur hanya membalasnya dengan menempelkan jari telunjuk ke bibir, menyuruhnya diam.

"Jadi selama ini, dia bukan ayah aku yang asli?" Dia kembali memancing penipu itu.

"Wilbur!" Philza memanggilnya dengan tegas.

Wilbur kembali mendekatkan telunjuknya ke bibir sambil bergumam "Sshhh."

"Iya, mama minta maaf ya."

Keren sekali, sebuah lemari es meminta maaf.

"Sekarang kamu ke ATM, terus kirim uang ke rekening mama. Nanti mama janji kamu bisa ketemu ayah kamu yang asli."

"Bener ya, aku bisa ketemu ayah yang asli?"

Philza mengambil paksa ponsel yang ada di tangan Wilbur. Ayah tiga anak itu yang sekarang merespon si penipu.

"Halo? Siapa ini?" Katanya dengan nada tegas.

Suara Philza dan Wilbur berbeda jauh, dan benar saja si penelepon tadi langsung menutup telponnya. Mungkin dia merasa dia yang ditipu dan dipermainkan.

"Yah dimatiin," kata Philza.

"Haha, gak jelas."

Tamat

Pesan moral: jangan punya hp, nanti ditipu

DreamSMP digoyangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang