Halo sayangku, welcome di part 2 ceritanya mas Wilbur yaaa
A little reminder for my lovely readers: please take care of yourself, jangan lupa makan, kalo gak makan nanti author marahin lewat bahasa kalbu >:( tidur yang cukup, jangan berpikir kalo kamu gak dicintai ❤️❤️ STAY HEALHTY HABIBI I LUV YOU 😩✨
oke, selamat membaca 😙
***
Tok, tok, tok.
"Masuk."
Pinka sedikit terkejut saat yang masuk bukan dokter.
"Wil?"
Wilbur menutup pintu di belakangnya. "Hai."
Perempuan yang duduk di atas ranjang itu tersenyum canggung. "Lo... lo beneran dateng."
Wilbur berjalan mendekatinya lalu duduk di kursi di samping tiang infus.
"Keren ya? Tuhan langsung kasih anugerah yang gue minta semalem."
Pinka menunduk malu. Ini orang gak bisa gak gombal lima menit aja ya? Dia jadi menyesal karena sudah mengizinkan ibunya pulang. Tapi dia tidak bisa membayangkan gimana cerewet ibunya nanti kalau mereka bertiga ada di satu ruangan.
Pinka saja tidak bisa menatap pria itu lama-lama. Tatapannya membuat bibirnya tersenyum tanpa perintah, entah kenapa. Setelah itu, wajahnya akan memanas dengan sendirinya.
Perasaan yang diberikan Wilbur membuat Pinka kesal sekaligus candu. Kesal karena seakan Wil bisa mengontrol tubuhnya hanya dengan sebuah kontak mata. Candu karena Pinka tidak bisa membohongi dirinya sendiri kalau dengan melihat wajahnya batinnya terasa begitu tenang.
"Pinka?" Suaranya masuk dengan lembut ke dalam telinga perempuan itu.
Pinka menoleh.
"Gue bawa ini."
Tangan Wilbur menyodorkan sebuah kantong plastik yang terlihat penuh. Pinka menatap kantong itu lalu mengambilnya.
"Gue gak tau lo suka jeruk atau enggak," kata Wilbur.
"Wil, gue gak boleh makan jeruk." Pinka merasa sedikit bersalah.
Dia meoleh cepat. "Yah, gimana dong, gue gak tau. Harusnya tadi gue tanya dulu ya, bodoh banget."
Pinka menggeleng. "Gak papa kok. Tapi nanti yang makan mama, gak masalah kan?"
Wilbur tersenyum. "Gak masalah. Ngomong-ngomong kemana mama lo?"
"Pulang. Ngambil baju buat gue. Kata dokter gue harus dirawat lagi."
"Lagi?" Wilbur mengerutkan dahinya.
"Iya, sebenernya gue baru keluar dari rumah sakit dua hari yang lalu. Terus ditambah kecelakaan, jadilah dokter bahkan mama nyuruh gue untuk nginep lagi." Jelas Pinka.
"Emang temen gue gak jelas kalo bawa mobil. Salahin aja dia." Wilbur bercanda.
Perempuan di depannya tertawa. "Tapi emang kenapa kok bisa ngerem mendadak?"
"Ada rusa di tengah jalan, kita lagi ngobrol waktu itu jadi gak ngeliat." jelas Wilbur.
"Makasih banyak ya udah repot-repot bawa gue ke rumah sakit. Bawain buah juga, gue jadi gak enak. Kan kita baru kenal."
"Gak usah dipikirin. Lo fokus sembuh aja dulu."
Pinka mengangguk. Dia... dia benar-benar pria yang baik hati. Pinka tidak habis pikir, bagaimana bisa dia langsung mau berbuat baik kepada orang asing?
KAMU SEDANG MEMBACA
DreamSMP digoyang
Fanfictionnote: aku kasih rating dewasa karena mengandung kata kasar dan adegan kekerasan Fanfiction dreamsmp in bahasa Indonesia! Cerpen, kalo mau request silakan (◍•ᴗ•◍)❤