Hasil votenya yang menang tuh Wilbur, trs pas author tanya alur sama pake yn atau enggak kalian jawab terserah. Ok deh jangan lupa vote sayang.
***
Aluna memejamkan matanya saat seorang pelayan memoles bedak di pipinya. Satu pelayan lain sibuk di belakang dengan ikatan korset. Aluna sudah berpesan untuk tidak mengikatnya terlalu keras.
Menjadi puteri bangsawan memang harus seperti ini. Aluna adalah anak terakhir dari pasangan raja dan ratu di kastil keluarganya sendiri. Sayangnya mereka sudah tiada karena kecelakaan kapal tahun lalu. Dan mau tidak mau, Aluna harus menjadi ratu tunggal di sana.
Dengan senang hati yang ditutupi wibawa, Aluna mengadakan pesta penobatan dirinya malam ini.
Dia sudah mengundang beberapa petinggi dari kerajaan lain untuk makan malam bersama. Namun ada satu orang yang ia spesialkan untuk datang di pesta nanti.
Setelah selesai dengan semuanya Aluna melangkah keluar kamar gantinya ditemani oleh pendamping setianya, Sir Tomathy. Aluna melangkah dengan anggun ke depan titian yang menghadap langsung ke lantai dansa, tepat di mana pesta itu digelar.
Perempuan itu menyampaikan sepatah dua kata dan ucapan terima kasih untuk semua tamu yang sudah datang. Semua wajah terlihat bahagia seakan ikut merasakan apa yang Aluna rasakan malam ini.
Ratu muda itu menghela napas panjang lalu membuangnya, Aluna mengangkat sebuah gelas kaca sebagai tanda pesta di mulai.
Musik mulai terdengar, aula besar itu mulai ramai akan suara tamu yang sekedar mengobrol satu sama lain. Semuanya menikmati makanan yang Aluna sajikan, makanan itu tertata rapi di beberapa meja di pinggir ruangan.
Tomathy membantu Aluna untuk turun dari titian menuju ruang pesta. Setelah menuruni tangga, beberapa orang bahkan pejabat kerajaan lain mengucapkan selamat kepadanya. Aluna membalasnya dengan senyum manis lalu melewatinya.
Mata indah Aluna mencari-cari orang yang sudah ia undang, undangan spesial. Ia berjalan menyusuri ruangan, sampai akhirnya ia melihat seorang pria berdiri di samping meja buah-buahan. Bibirnya membentuk senyum miring.
Aluna menghampiri pria itu, hatinya sedikit berdetak lebih cepat dari biasanya.
Pria itu menoleh saat Aluna sudah berada di sampingnya. Keduanya tersenyum, tetapi memiliki arti senyum yang berbeda.
"Aluna– ah, maksudku, Yang Mulia Aluna," dia membungkukkan badannya.
"Tida usah seperti itu, Tuan Soot. Kau tahu kau berbeda di sini." Aluna melangkah semakin dekat ke tubuh Wilbur.
"Panggil aku 'Tuan Soot' lagi akan kumakan kau hidup-hidup." Wilbur meletakkan tangannya ke pinggang Aluna.
Mereka berdua terkekeh bersama. Aluna sangat tahu sifat Wilbur yang suka bercanda.
Mereka bertatapan dengan jarak sangat dekat, bahkan hidung Aluna yang tidak terlalu mancung hampir menyentuh ujung hidung Wilbur.
Dia tahu situasi ini, pria itu ingin menciumnya. Namun sebelum kedua bibir mereka menempel, Aluna menarik Wilbur ke salah satu pintu yang ada di samping aula. Pintu itu menuju lorong kosong dengan jendela-jendela besar, membuat sinar hangat rembulan masuk dengan bebas.
Aluna menutup pintu itu rapat, lalu kembali melingkari leher Wilbur dengan tangannya, pangeran dari barat itu membalasnya dengan pelukan di pinggang ramping Aluna.
"Sekarang jelaskan kenapa kau hanya mengundangku sebagai perwakilan dari kerajaanku." kata Wilbur.
Aluna memutar bola matanya. "Kau baru datang, ayolah santai sedikit."
KAMU SEDANG MEMBACA
DreamSMP digoyang
Fanfictionnote: aku kasih rating dewasa karena mengandung kata kasar dan adegan kekerasan Fanfiction dreamsmp in bahasa Indonesia! Cerpen, kalo mau request silakan (◍•ᴗ•◍)❤