Masih semangat?
****
Hari-hari berlalu, Zara dan Fara menjalankan aktivitas seperti biasa. Dan saat ini mereka tengah sibuk dengan Ujian Praktik di sekolah sebagai syarat kelulusan.
"Zara Nindiatama."
"Maaf Bu, Saya belakangan aja. Masih belum hapal."
"Belakangan gimana? Wong kamu absen terakhir."
Fara menghela napas melihat sang Kakak yang belum juga Praktik Shalat Jenazah. Jujur saja ia sangat ingin membantu Zara, tetapi ia tak tahu bagaimana caranya.
"Ayo Zara cepat maju, agar kalian semua bisa lanjut Ujian Praktik lainnya," ucap sang Guru
"Zar, cepet dong maju!"
"Yaelah Zar lama banget sih, abis ini kan uprak penjas, keburu panas."
"Zar, udah maju aja."
Mau tak mau Zara bangkit dan melangkah gontai menuju Guru, berdiri dihadapannya.
"Ayo mulai."
Zara mengerjapkan mata, ia melihat Fara yang berpindah tempat menjadi di belakang Guru tersebut. Terlihat Fara tersenyum kecil dan mengangguk padanya.
Zara merasa mendapatkan isyarat jika Fara akan membantunya. Zara pun menjadi lebih tenang, ia menarik napas dalam-dalam sebelum memulai.
****
Untuk praktik di beberapa pelajaran memang kelas mereka digabung, seperti Agama dan Olahraga.
Setelah mereka semua menyelesaikan semua praktik, tersisa satu praktik lagi sebelum mereka akan menghadapi ujian sekolah.
Saat ini mereka tengah berada di lapangan. Saling bercampur menunggu giliran pengambilan nilai shoot basket.
"Fara Anindita."
Fara berdiri, menuju depan sana untuk bersiap memasukkan bola ke ring basket. Melihat Fara yang akan mengambil nilai, Zara bertepuk tangan dengan keras, ia berdiri untuk memberikan semangat.
"Fara!! Ayo kamu pasti bisa!!" Pekiknya.
Hal tersebut membuat semua pandangan beralih menatap Zara, termasuk Fara dan juga guru olahraga.
"Berisik banget sih, norak!!" Cibir sekumpulan perempuan yang tengah berteduh dibawah pohon dengan mengipas-ngipas leher karena kepanasan.
Zara melirik sinis sekumpulan perempuan itu, "sirik aja cabe-cabean!" Ucapnya tak kalah pedas.
Guru olahraga itu menggelengkan kepala, sudah hapal dengan murid bernama Zara. Ia kembali fokus pada Fara.
"ayo Fara mulai, 3 kali shoot ya."
Fara mengangguk, ia pun melakukan shoot bola sebanyak 3 kali, tetapi yang berhasil masuk hanya 2 kali saja.
"Oke bagus, next Hindun Purnomo."
Ternyata gadis bernama Hindun adalah salah satu teman sekelas Fara yang tadi meneriaki Zara. Diam-diam Zara memperhatikan Hindun yang melakukan shoot bola, tetapi tidak ada satupun yang berhasil masuk.
KAMU SEDANG MEMBACA
A dan Z
RomanceBagaimana perasaan kalian jika dijodohkan dengan seseorang yang tidak masuk kedalam kriteria pasangan impian kalian? itulah yang Zara rasakan. Namanya Zara Nindiatama, ia harus terpaksa menerima perjodohan ini. dirinya bermimpi memiliki pasangan yan...