DUAPULUH EMPAT

366K 35.5K 3K
                                    

"Enghh.."

Zara mengeluh panjang ketika merasakan pegal di sekujur tubuhnya, matanya mengerjap, tangannya meraba sisi sebelahnya untuk mencari keberadaan Abyan.

"Abyan.."

Zara mengedarkan pandangannya, ia terpaku ketika melihat Abyan yang duduk di kursi belajar Zara dengan tubuh yang bersandar, kedua mata pria itu terpejam.

Zara bangkit dari ranjang, menghampiri Abyan. Laptop milik Zara masih menyala dan menampilkan file yang baru saja di simpan pukul 3 pagi, sedangkan sekarang pukul 4.

Zara membuka file laporannya, ia terkejut ketika melihat laporan itu telah selesai. Abyan mengerjakannya?

"Ya ampun, Aby.."

Zara menoleh pada Abyan, tubuhnya ia condongkan sehingga wajahnya berhadapan dengan wajah Abyan. Perlahan tangan Zara mengusap wajah Abyan dengan lembut, bibirnya tertarik membentuk senyuman.

Zara tak tahan melihat wajah Abyan yang sangat tampan, perlahan ia mendekatkan wajahnya dengan wajah Abyan, matanya terpejam.

"Zar.."

Zara terkejut, mata Zara kembali terbuka, berpas-pasan dengan Abyan yang sudah membuka mata, segera saja Zara menjauhkan dirinya, Zara yakin kini wajahnya sudah memerah karena sangat malu.

"Eh-- bangun, aku mau bangunin kamu, udah mau subuh," alibi Zara.

"Gimana badan kamu? udah lebih baik?"

"Hm, udah gak tegang-tegang kayak tadi. Aku bingung deh, aku kan minum jamu kuat, bukannya kuat kok malah tegang begitu sih? Kamu minum itu ngerasain efek yang sama gak?" Tanya Zara dengan tampang polosnya.

Pertanyaan apaan itu. Abyan saja tidak pernah meminum jamu itu.

Abyan menggeleng, "itu jamu khusus pria, kenapa kamu minum?"

"Hah? Ya, aku pikir karena itu jamu bikin kuat, cewek juga boleh minum. Kan niatnya semalem aku mau nyelesaiin laporan."

"Laporan kamu udah selesai."

Senyum Zara terbit, "iya, makasih ya. Kamu repot-repot deh nyelesaiin laporanku."

"Lain kali jangan minum minuman sembarangan, apalagi jamu itu."

"Emang itu jamu apasih?" Tanya Zara penasaran.

Abyan terdiam, ia bangkit dari kursi belajar Zara, "mau subuh, saya mandi dulu."

"Eh?"

Zara menatap kepergian Abyan dengan bingung, entah mengapa Zara baru kepikiran untuk mencari tahu tentang minuman yang semalam ia minum.

Zara mengambil ponselnya, mengetik jamu kuat disana, seketika matanya terbelak sempurna.

"What the.. Abyan, kok bisa-bisanya punya minuman itu? Sialan, gue kira jamu untuk kuatin daya tahan tubuh, ternyata jamu untuk kuat skidipapap!"

****

"Zara, Citra!"

Kedua gadis itu menoleh, mendapati seorang gadis yang berdiri disebelah mobil, berlari menghampiri Zara dan Citra.

"Marina!"

"Kok bisa disini, Mar?" Tanya Citra.

"Gue kangen banget sama kalian, mau ngajak kalian pergi, bisa kan?"

"Gue sih bisa, Zara gimana?"

Zara terdiam sesaat, "kayaknya kalo pergi keluar gak bisa deh, dirumah gue aja gimana?"

A dan ZTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang