*
*Entah mengapa akhir-akhir ini, Zara selalu muntah-muntah. Padahal ia jarang sekali mual. Selama kehamilannya, Abyan lah yang sering mual dan muntah.
"Abyyy.." lirih Zara.
"Iya sayang, mau apa, hm?" Tanya Abyan lembut dengan menahan tubuh Zara agar tak jatuh.
"Aku mau kamu jadi kuda, aku bakal duduk di punggung kamu."
Abyan mengangguk, ia memposisikan tubuhnya, bersiap untuk dinaiki oleh Zara. Melihat Abyan yang menuruti ucapannya tanpa membantah, Zara menjadi tidak tega.
Alhasil Zara tidak naik keatas punggung Abyan, melainkan duduk di lantai disebelah Abyan.
"Kok duduk? Ayo naik, Zar."
Zara tersenyum kecil, ia menggelengkan kepalanya, "duduk, By."
"Gak jadi?"
Zara kembali menggeleng, "duduk, sayang."
Abyan merubah posisinya menjadi duduk menghadap Zara.
"Kamu kok nurut aja sih?" Tanya Zara.
"Kalau aku gak nurut, nanti dedek bayi dan Umma sedih."
Zara tersenyum haru mendengarnya, ia segera naik kepangkuan Abyan, duduk disana dengan kedua tangan yang melingkar di leher Abyan.
"Suami jangan terlalu nurut sama aku, nanti aku tambah manja," gumam Zara.
"Gapapa, aku suka kamu manja."
"Aby.."
"Iya, sayang?"
"Dedek bayi perempuan mau jalan-jalan," ucap Zara dengan manja.
"Jalan-jalan kemana?"
"Kemana aja, dedek bayi mau jalan-jalan sambil makan street food."
"Bener dedek bayi mau itu?"
Zara menganggukan kepala.
"Yaudah, kita jalan-jalan ya."
Senyum manis terukir di bibir Zara, ia segera memeluk erat tubuh Abyan.
"Yeay, maacii Abyy.."
"Sama-sama, istriku," ucap Abyan dengan mengusap punggung Zara.
"Maaf ya dedek bayi, untuk kali ini Umma fitnah dedek bayi dulu, hihi," batin Zara.
****
Zara memperhatikan Abyan yang tengah membeli banyak makanan di setiap stand makanan. Ia mengusap perutnya yang semakin membesar, usia kehamilannya sudah memasuki minggu ke 28.
"Dedek bayi, jangan manja terus ya, gak kasihan sama Abba?"
"Eh tapi Umma gak tau sih, yang manja dedek bayi atau Umma, maafin Umma ya karena suka fitnah kamu."
"Besok Umma dan Abba bakal liat dedek bayi lagi, baik-baik ya sayang, gak sampai 2 bulan lagi kita udah ketemu."
Saat tengah asyik berbincang dengan perutnya, Zara dikejutkan dengan kedatangan Citra.
"Zar.."
"Loh, Cit? Kok bisa disini?"
"Kebetulan lewat sini, eh ketemu lo. Apa kabar?"
"Alhamdulillah baik, Citra. Kamu?"
"Seperti yang lo liat."
Zara mengernyit, "masih galauin Kak Farid?"
KAMU SEDANG MEMBACA
A dan Z
RomanceBagaimana perasaan kalian jika dijodohkan dengan seseorang yang tidak masuk kedalam kriteria pasangan impian kalian? itulah yang Zara rasakan. Namanya Zara Nindiatama, ia harus terpaksa menerima perjodohan ini. dirinya bermimpi memiliki pasangan yan...