DUAPULUH SEMBILAN

367K 39K 6.1K
                                    

Zara menutup buku Fikih Wanita yang baru saja ia baca, kepalanya mendadak berputar memikirkan dirinya sendiri.

Setelah membaca buku tersebut, Zara merasa bahwa dirinya sangat jauh dari agama.

"Pantesan Abah ngelus dada punya anak kayak gue, ternyata gue gak ada syar'i syar'i nya."

"Bisa-bisanya Abyan seorang Ustadz punya istri kayak gue, eh tapi gue beruntung sih punya suami kayak Abyan, coba kalo suami gue Hans, mana ada gue tau ilmu ini."

"Jadi tambah sayang sama bebeb Aby."

Zara mengulum senyumnya, wajah Abyan seketika terbayang di benaknya. Berkali-kali Zara merutuki dirinya yang pernah menolak Abyan, jika Zara benar-benar tidak menerima perjodohan ini, maka Zara pastikan dirinya akan menjadi perempuan paling menyesal sejagat raya.

Zara beranjak menuju rak buku untuk menaruh buku yang habis ia baca, tetapi tiba-tiba saja sebuah buku jatuh.

قُرّةُالعُيُون

"Buku apaan nih?"

Zara mengambil buku tersebut, ia membukanya dan seketika matanya sakit ketika melihat semua bertuliskan Arab gundul.

"Abyan kenapa bukunya Arab gundul semua sih?"

"Zar.."

Zara menoleh, mendapati Abyan yang berjalan mendekat kearahnya. Segera saja Zara menyerahkan buku itu pada Abyan.

"Tadi aku abis baca buku, terus pas naruh buku, buku kamu yang ini jatuh. Buku apa sih ini? kok buku kamu tulisannya Arab gundul semua?"

Abyan melirik buku yang berada di tangan Zara, Abyan terkekeh ketika melihat buku apa yang Zara maksud.

"Ini namanya kitab qurrotul uyun."

"Hah? Emang ada kitab lain selain Al-Qur'an, Taurat, Injil dan Zabur? Qurrotul uyun itu kitab yang di wahyukan ke Nabi siapa? Kok aku gak tau sih?"

Abyan tak bisa untuk tidak tertawa, ia mencubit hidung Zara dengan gemas, membuat Zara memekik karena tak bisa bernapas.

"Kitab ini bukan diturunkan oleh Allah secara langsung, tapi kitab ini merupakan kitab kuning Qurrotul Uyun bi Syarhi Nadzam Ibn Yamun karya Syekh Muhammad at-Tahami Ibnu Madani. Setiap pesantren pasti mempelajari kitab kuning, salah satunya qurrotul uyun. Gak cuma di Pesantren, tapi beberapa tempat pengajian juga mempelajari ini, memang harus diajarkan secara langsung sama guru yang memiliki ilmu tinggi."

"Oh, pantes aja aku gak tau kitab ini. Di sekolah gak ada kitab kuning, cuma Bahasa Arab, Aqidah Akhlak, Al-Qur'an Hadits, Fiqih dan SKI. Itupun aku selalu tidur kalau lagi belajar, hehe."

"Kamu khatam kitab itu?" Tanya Zara penasaran.

"Kamu pikir 6 tahun Gontor dan 7 tahun di Kairo saya hanya main?"

Zara mendengus sebal, "ya, aku kan nanya."

Abyan menggeleng kecil, "mau belajar kitab ini?"

"Gak deh, ngeliat isinya aja bikin kepala pusing, mana bisa aku baca Arab gundul begitu."

"Saya yang terjemahin, kamu simak dengan baik. Ini sebagai pelajaran juga untuk kita kedepannya, sangat penting."

A dan ZTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang