EMPATPULUH TIGA

314K 35.2K 3K
                                    

"Gak usah ke kampus ya hari ini, dirumah aja sama aku," ucap Abyan pada Zara yang tengah bersiap-siap untuk pergi kuliah.

"Gak bisa, By. Hari ini aku ada praktek, Prof nya galak."

Abyan mengerucutkan bibirnya, "sayanggg.." rengek Abyan.

Zara menghela napas, ia mendekati Abyan yang duduk di pinggir sofa, seketika Abyan langsung memeluk pinggang Zara, sedangkan Zara mengusap lembut wajah Abyan.

"Bentar aja sayang, jam lima juga aku udah pulang. Ini kan hari Senin, kamu ngajar, aku belajar," bujuk Zara.

Abyan menggeleng, "hari ini aja gak kekampus gak bisa?"

"Gak bisa, aku ada praktek yang gak bisa ditinggal, kalau aku gak masuk hari ini bakal ketinggalan praktek itu, untuk ngejarnya bakal susah."

"Kemarin kan seharian udah kangen-kangenan, masa masih kangen?" Tambah Zara.

"Emang gak boleh kangen terus sama istri?"

Zara tersenyum, "boleh sayang, yaudah kangenannya nanti malem lagi ya?"

Akhirnya Abyan mengangguk, Zara pun mengusap kepala Abyan dengan lembut, "anak pintar."

****

Kelompok Zara yang terdiri dari 8 orang memasuki ruangan praktik, saat mereka baru saja masuk, bau sesuatu yang sangat aneh menusuk indra penciuman mereka.

Reflek, mereka semua menutup hidung, membuat sang Profesor tersenyum melihatnya.

"Kalian baru saja memasuki ruangan ini, bukan sedang praktik akhir semester dan koas dirumah sakit, tetapi sudah tak kuat menahan bau?"

Tentu saja mereka segera melepaskan tangan mereka yang menutup hidung, menatap Prof didepan sana.

"Selamat datang kelompok 2, hari ini kita akan menganalisis secara langsung hati manusia."

Profesor membuka penutup pada sebuah kotak, seketika 8 anggota kelompok Zara terbelak melihat apa yang berada didalam kotak tersebut.

"Ini adalah hati manusia, yang sebelah kanan masih sehat serta bersih, dan yang kiri sudah membusuk."

Profesor membuka penutup kaca kotak tersebut, seketika mereka semua langsung mual-mual.

"Setelah belajar teori di kelas, hari ini kalian akan mengamati langsung dan menganalisis dari kedua hati ini."

"Jika kalian tidak kuat menahan bau busuk ini, diperbolehkan untuk keluar dari sekarang dan tidak mengikuti praktik ini."

Mereka semua segera bersikap biasa, berusaha menahan rasa mual, terlebih pada Zara, wanita itu sangat mual melihat dan mencium hati yang sudah membusuk.

"Diberikan waktu 10 menit untuk kalian mengamatinya, setelah itu jelaskan apa yang kalian dapatkan."

Zara mendekati kotak tersebut, mengamati dua hati itu dengan menahan rasa mualnya, ia ingin cepat-cepat selesai dan keluar dari ruangan yang memualkan ini.

Delapan menit kemudian, Zara mencatat apa yang sudah ia dapati dari hasil pengamatannya.

"Sudah selesai, Zara?"

Zara mengangguk, "sudah, Prof."

"Baik, silakan dijelaskan."

A dan ZTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang