*
*"Zar, dipanggil keruang administrasi."
Zara mengangguk, ia memasukan buku-bukunya kedalam totebag dan beranjak keluar kelas untuk menuju ruang administrasi.
Sesampai didepan ruangan, Zara mengetuk pintu ruang administrasi.
"Permisi."
"Silakan masuk, Zara."
Zara masuk kedalam, berdiri dihadapan Kepala Administrasi yang kini tersenyum ramah padanya, mempersilakan Zara untuk duduk dihadapan wanita tersebut.
"Bagaimana kabar kamu dan kandungan kamu?"
"Alhamdulillah, baik, Bu."
"Zara, pasti kamu sudah tau mengapa kamu di panggil ke ruang Administrasi, kan?"
Zara mengangguk kecil, "iya, Bu."
"Sebenarnya, saya tidak enak untuk berkata seperti ini ke kamu, tapi saya harus mengatakannya."
Wanita tersebut membuka map berwarna merah, memperlihatkan data administrasi milik Zara.
"Zara, sebentar lagi akan ujian akhir semester dan kenaikan semester 3, tetapi disini tercatat Zara belum membayar administrasi semester 2. Karena kurang dari satu minggu lagi akan terlaksanakan ujian akhir semester, maka Ibu ingin memberitahu kepada Zara mengenai administrasi pembayaran semester 2 Zara."
"Zara, Ibu tau Zara Mahasiswa terpandai di angkatan fakultas Zara, pihak kampus pun sudah memberikan potongan pada Uang Kuliah Tunggal Zara."
"UKT Zara semester 2 sebesar delapan belas juta rupiah, tetapi karena Zara mendapatkan potongan harga, maka total administrasi yang harus Zara bayar untuk semester 2 sebesar lima belas juta rupiah."
Kepala Administrasi memberikan senyumnya pada Zara, ia mengusap bahu Zara dengan lembut.
"Zara jangan terlalu dibawa pikiran, kasihan kandungan kamu nanti, Ibu berikan kamu waktu lima hari ya."
Zara mengangguk kecil, "terima kasih, Bu. Insya Allah dalam waktu lima hari saya akan membayar UKT, agar saya bisa ikut ujian dan naik semester 3 tanpa kendala."
Kepala Administrasi mengangguk, "baik, Ibu tunggu kabar baik nya, ya."
"Kalau begitu saya permisi, Bu. Terima kasih sebelumnya, assalamualaikum."
"Terima kasih juga, Zara. Waalaikumussalam."
Zara beranjak dari kursinya, ia keluar ruang Administrasi dan segera menuju ATM yang tersedia di kampusnya.
Zara berdoa dalam hati, berharap uang tabungannya masih tersisa dan cukup untuk membayar uang semester kuliahnya, tetapi saat melihat layar dihadapannya, Zara menghela napas berat.
Rp. 10.056.000.00
"Ya Allah, Zar.." gumamnya.
Zara menggeleng kecil, "gak mungkin minta sama Abyan, empat hari yang lalu Abyan baru aja transfer uang bulanan."
"Zar, kenapa boros banget sih," keluhnya pada dirinya sendiri.
Zara beranjak pergi menuju taman kampus, duduk di bangku taman dengan pikiran yang tertuju pada permasalahannya.
Pandangan Zara terjatuh pada seorang Mahasiswi yang tengah memakan es krim, ia mengusap perutnya dengan lembut.
"Dedek, tahan dulu ya sayang, Umma gak mau jajan lagi, nanti uang Umma habis."
"Nih.."
Zara mendongak, Citra entah muncul dari mana yang kini sudah duduk disebelahnya dan menyodorkan satu cup es krim.
KAMU SEDANG MEMBACA
A dan Z
RomanceBagaimana perasaan kalian jika dijodohkan dengan seseorang yang tidak masuk kedalam kriteria pasangan impian kalian? itulah yang Zara rasakan. Namanya Zara Nindiatama, ia harus terpaksa menerima perjodohan ini. dirinya bermimpi memiliki pasangan yan...