S2. 2. Ditukar

4.1K 379 68
                                    

Happy Reading

✨✨

"Malaikat Jibril tugasnya apa?"

"Me-nyampai-kan wahyuu..." jawab Syaffira dramastis.

"Kalau malaikat Ridwan?"

"Jaga sulga"

"Pintar! Malaikat yang mencatat amal baik, siapa?"

"Emm... siapa ya?"

"Hayoo... siapa? Ingat-ingat lagi"

"Emm... Malaikat Laqib" jawabnya sambil menoleh kebelakang padaku untuk memastikan. Raqib maksudnya tapi Syaffira belum benar-benar fasih bicara.

"Benar!... Horeee" kami sama-sama bertepuk tangan. Syaffira meloncat sambil tertawa senang karena berhasil menjawab beberapa pertanyaan dariku. "Anak bunda cerdas!" Aku mengacungkan jempol untuknya.

"Lagi bunda"

"Lagi? Emmm, Coba rukun Islam ada berapa?"

Syaffira tidak menjawab dengan bersuara, dia hanya menunjukkan lima jarinya padaku.

"Berapa ini?"

"Emm lima"

"Benar! Sebutin dong, bunda mau tau ada apa aja?"

"Baca syahadat, solat, puasa, bayal zakat, naik haji"

"Bila? Bila apa sayang?" Syaffira menoleh menatap padaku bingung. "Bila mam-"

"Pu..." Sambungnya antusias.

"Iya, naik haji-nya bila mampu" Ku angkat tubuh Syaffira lalu ku dudukkan dipangkuan. "Anaknya siapa sih pintar banget?" Ku ciumi wajahnya bertubi-tubi hingga Syaffira tertawa.

"Anak bunda abi"

"Bundanya mana?" Tanyaku lagi. Syaffira langsung menunjuk padaku. "Sayang gak sama bunda?" Dia tersenyum lalu mengangguk. Ku bawa Syaffira kedalam pelukannya.

Betapa bahagianya aku karena memiliki Syaffira dihidupku. Memiliknya membuatku tidak lagi merasa kesepian. Dia telah menjadi penawar dari segala rinduku pada mas Aryudha.

Kami menikmati sore di teras rumah sambil menunggu kedatangan mas Aryudha yang sudah pulang sejak malam tadi. Syaffira sudah begitu antusias ingin bertemu Abi-nya sejak tadi. Dia kangen, juga ingin sekali segera melihat hadiah yang sudah Abi-nya belikan.

"Abi-nya lama"

"Sebentar lagi, Abi-nya masih dijalan"

Syaffira turun dari pangkuanku lalu berlari ke halaman rumah mendekat dan berjongkok disamping kucingnya yang sedang bersantai.

"Nyaw...nyaw..."

Tidak lama setelah itu mobil mas Aryudha datang, Syaffira langsung berdiri dan meloncat girang menyambut kedatangan sosok yang dia rindukan.

"Abi datang... Abi datang" Syaffira sampai bertepuk tangan karena senang melihat Abi-nya. Dia berlari mendekat setelah Abi-nya turun dari mobil. "Abi..."

"Woah... Anak Abi" Mas Aryudha langsung menggendong tubuh Syaffira, tidak peduli seberapa beratnya tubuh Syaffira yang gembul itu. "Sayangnya Abi nungguin Abi ya?"

"Iya, Abi lama"

"Maaf ya, cium dulu Abi-nya" Syaffira langsung menurut dengan menciumi wajah mas Aryudha bergantian dari pipi, kening hingga bibir.

"Mana tas Fila?"

"Baru juga Abi datang udah ditagihin tas" Ku cubit pipi Syaffira karena gemes.

Sisi Berbeda [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang