S2. 9. Surat Cinta untuk Ocha (+)

3.6K 380 43
                                    

Happy Reading

✨✨

Ketidakikutsertaan nya Syaffira pulang bersama kami sebenarnya tidak benar-benar menjadi masalah. Ini menjadi bonus untukku dan mas Aryduha untuk bisa quality time berdua seperti dulu sama saat-saat kami baru menikah.

Kami memutuskan pergi menonton sebuah film setelah sholat magrib, selesainya kami makan malam di sebuah restoran lalu kami pergi ke sebuah hotel untuk check in.

Hahaha, aku tersenyum sendiri saat menulis bagian ini. Dan malu juga.

Aku menelpon kakakku setelah sampai hotel. Aku ingin bicara dengan Syaffira yang tadi sore kami tinggal di rumah neneknya.

"Bunda..."

"Apa? Fira gak ada nangis kan?"

"Bunda..."

"Iya... Apa sayang?"

"Fila tadi nik odong-odong" ucapnya begitu riang.

"Oh ya? Sama siapa?"

"Fila aja, Aa Kila ga mau nik odong-odong"

"Iya, kan Aa Aqilla nya sudah besar" sahutku. "Ini Abi mau bicara" ku serahkan ponselku pada mas Aryudha yang sejak tadi duduk disampingku.

"Syaffira..."

"Abi... Fila tadi nik odong-odong"

"Seru?"

"Iya"

"Syaffira sudah makan?"

"Syudah, makan sop. Enak!"

Kami terkekeh melihat Syaffira yang berada jauh dari kami. Betapa lucu, kami begitu memikirkannya sedangkan dia begitu cerita tidak ada beban tanpa kami.

"Fila main kemah sama Aa Kila"

"Oh ya"

"Dadah Abi..."

"Eh- belum" dia sudah kabur. Terakhir panggilan video itu. kak Winda mengarahkan kamera pada kemah buatan dengan bermodalkan selimut princess milikku dulu. Syaffira sedang berbaring bersama Aqilla disampingnya.

"Dia tidak kangen kita ya, Cha" ucap mas Aryudha setelah panggilan video itu berakhir.

"Dia lagi seru main, wajar gak ingat apa-apa. Tunggu aja nanti kalau sudah mau tidur, pasti nangis cari bundanya"

"Bundanya doang?"

"Iya" jawabku percaya diri. Kan mas Aryudha memang sudah biasa jarang di rumah bersamanya.

Mas Aryudha hanya diam lalu tiba-tiba menghembuskan nafas kasar. "Kamu mandi dulu sana"

"Mas aja duluan"

"Kamu dulu, saya tidak mau menunggu lama. Belum lagi nanti kamu mau skin care-an"

"Hahaha... Ya udah deh, aku mandi dulu" aku bangkit dari duduk lalu membawa tas bawaan ku kedalam toilet.

Tapi tetap saja, walaupun aku yang mandi lebih dulu ujung-ujungnya tetap mas Aryudha yang harus duduk santai menungguku.

"Sudah belum?"

"Belum... Sabar mas"

"Keburu ngantuk"

"Gak apa-apa kalau mau tidur"

"Saya sudah menunggu lama malah disuruh tidur, tidak mau saya" ucapnya. "anti, baedak hulwat wasirati 'ahlaa... Shw halsudfat ma fi 'ahlaa... waqalbi yashufuk ya ma 'astahlaa..." Dia malah menyanyikan lagu Arab.

Sisi Berbeda [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang