Happy Reading
✨✨
Tidak ada luka hati yang bisa sembuh dengan instan, Semuanya butuh waktu dan proses. Begitu juga dengan luka dihati. Cibiran dan hinaan orang-orang tidak bisa sepenuhnya hilang begitu saja. Itu masih membekas dipikiran dan hatiku meskipun sudah satu minggu setelah kejadian itu berlalu.
Meskipun begitu, syukurnya aku mempunyai keluarga yang begitu menyayangi dan memperhatikanku. Keluarga menjadi penyemangat, pemberi nasihat dan motivasi untukku terus kuat dalam menjalani kehidupan.
Mas Aryudha sendiri bahkan hampir setiap hari berkunjung ke rumah kami. Dia memberikan senyumannya, menyemangati ku dan menghiburku dengan caranya. Tidak ada hari tanpa pesan dari mas Aryudha, kadang aku merasa jenuh dan kesal sendiri dengan itu. Aku tau, dia begitu khawatir dengan kesehatan mentalku. Aku sempat ketakutan dan menangis keras di pelukannya waktu itu tapi bukan berarti dia harus melakukan hal-hal yang tidak biasa dia lakukan untuk menghiburku.
Dia itu garing!!
Bapak-bapak!
Leluconnya kadang sama sekali tidak bisa aku mengerti, contohnya saja seperti beberapa hari belakangan ini. Sekarang pun sama, dia mengirimiku pesan bertanya sesuatu.
Mas Aryudha
Sayang... Kalau orang lagi sakit rindu cocoknya di masukkan ke ruang apa ya?
Ocha
Apa lagi sih mas?
Gak tau, UGD kaliMas Aryudha
Bukan ke ruang UGD sayang, tapi ke ruang... I See You 😄
Pria ini...
Yang aku tau mas Aryudha bukan tipe pria humoris jadi ketika dia melakukan sebuah lelucon bukannya jadi lucu malah terlihat aneh.
Ocha
apaan sih mas
kurang kerjaan banget 😑Mas Aryudha
Saya lagi istirahat ini
Ocha
Tau ah😑
Tidak lama ponselku berdering, mas Aryudha menelponku. Aku lantas menganggkat panggilan teleponnya.
"Kenapa mas?"
"Tidak lucu ya?"
"Apa?"
"Itu... ruang i see you"
"Hahaha... Aku udah pernah dengar itu dulu"
"Pernah dengar dari siapa?"
"Teman PKL"
"Oh... Saya keduluan ya. Saya lihat itu dari internet tadi"
"Terus?..."
"Saya kira kamu akan terhibur"
"Terhibur kok, makasih ya"
"Kamu lagi apa? Syaffira mana?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Sisi Berbeda [END]
General FictionTidak semua orang beruntung menjadi satu-satunya. Tidak semua orang beruntung memiliki seutuhnya. Ini hanyalah tentangku yang menjadi ketidaksempurnaan dalam rumah tangga orang lain.