1⭐

21.3K 655 4
                                    

Hai hai selamat datang lagi dilapak saya!!

Jadi ini cerita ketiga aku yahh,belum niat banget sih,cuma okelah dari pada gabut siapa tahu minat👍🤓

1

2

3

And... action 🎬

***********

04.00

Pagi hari,oh tunggu bahkan sekarang terlalu dini untuk disebut pagi,seorang remaja berkulit putih pucat mulai menjalankan aktivitas nya.

"Semoga hari ini lebih baik dari kemarin", monolog nya.

Baiklah perkenalkan,namanya Angkasa Ravarsha Rasendriya, seperti namanya Ravarsha berasal dari kata Varsha yaitu hujan... membawa manfaat yang baik bagi kehidupan banyak orang dan menjadi penyejuk.

"Emmm hari ini masak apa ya untuk Ayah dan Kakak?", tangannya bertengger di dagu, "Masak nasi goreng aja deh,biar cepet".

Tanpa menunggu lama,Angkasa dengan lincah memasak makanan untuk Ayah dan kakaknya. Iya dalam rumah itu hanya diisi tiga orang,ibunya telah meninggal dunia sejak ia lahir,jika kalian bertanya kepadanya seperti apa wajah sang ibu,maka angkasa akan menjawab,ia tidak tahu.
Angkasa sangat paham,ia sekarang sudah dewasa,sejak usia nya menginjak tujuh tahun, perlakuan ayah dan kakak nya mulai berubah, disinilah ia tahu,bahwa ibunya meninggal saat melahirkan nya ke dunia.

"Ahh udah jam lima,aku harus cepet nih", ujarnya buru buru meninggalkan dapur. Sebelum itu seperti biasa angkasa menata semua makanan nya di tudung saji juga menyiapkan bekal untuk di bawa ke sekolah. Itu adalah tugasnya, Angkasa sebenarnya sedih diperlakukan seperti ini,namun bukankah seorang anak harus menurut pada orang tuanya?lagi pula ia hanya punya ayah dan kakak nya di dunia ini, walaupun hidup penuh dengan kebencian yang ia dapat di rumah itu. Angkasa sama sekali tak mempersalahkannya,ia hanya berharap semoga ada tempat untuknya di hati sang ayah.

Angkasa mengambil sepeda butut yang ia beli menggunakan uangnya,ia harus pergi mengantar koran pagi ini. Angkasa bekerja? jawabannya iya. Jujur saja,Ayahnya hanya membayar uang sekolahnya,tidak untuk kebutuhan lain nya,bahkan terkadang Angkasa sama sekali tidak boleh menyentuh makanan yang ada dirumah, padahal jelas Angkasa yang memasak itu . Kejam memang,tapi Angkasa bisa apa, beruntung dirinya dulu tidak dibuang,dan dengan besar hati sang ayah mau merawatnya,meski penuh hujam benci.

07.00

Setelah mengantar semua koran yang ia bawa tadi pagi, Angkasa pergi ke sekolah. Angkasa duduk di bangku SMA kelas 10, sedangkan kakaknya, Samudra Arneva Bintara duduk di kelas 12,mereka berdua satu sekolah tetapi tidak satupun dari mereka tahu jika Angkasa adalah adik dari Samudra,itu atas permintaan Samudra.

Angkasa tahu, kakaknya itu hebat,dan selalu di puja,dia tampan dan juga pintar, siapapun akan jatuh cinta ketika melihatnya, ditambah lagi Samudra seorang kapten basket,sungguh sempurna pikirnya. Maka dari itu Angkasa tak apa diperlakukan seperti itu,ia pun sadar diri. Satu yang ia tahu, Samudra membenci Angkasa.

Angkasa berjalan pelan dengan menundukkan kepalanya, angkasa tidak punya teman, entah mengapa,sejak hari pertama ia masuk sekolah Angkasa selalu sendiri,ia sering bergabung pada teman sekelasnya,namun akhirnya Angkasa tetap di jauhi,bahkan ada yang terang terangan mengaku jijik pada angkasa.

"Eh liat nih si cupu dateng,udah mulungnya?",ejek dari salah satu mereka

"Eh kok mulung sih,dia udah ganti profesi jadi tukang anter koran"

"Hahahahaaa"

"Uuu dasar kucel!'

Angkasa memang sudah terbiasa mendengar itu semua,tetapi tak dipungkiri hati nya kerap merasa sakit, seakan dunia tidak menginginkan nya,ia pikir sekolah bisa jadi tempat pelarian nya namun ternyata sama saja.

Angkasa selalu menjadi bahan bullyan siswa lain,bahkan Samudra sang kakak tak sungkan untuk ikut membully nya.

Tet...tet...tet...

Bel istirahat berbunyi, Angkasa tidak pergi ke kantin,ia akan pergi ke atap sekolah dan makan bekalnya di sana, sebenernya ia takut pada kakak kelas yang selalu membully nya, Angkasa hanya bisa diam saat di bully..dirinya benci situasi seperti itu.

"Angkasa pengen punya teman bunda... Angkasa salah apa ya sama mereka,padahal Angkasa nggak pernah nakal,tapi mereka jahat sama Angkasa",ucapnya sendu menatap langit cerah diatas sana.

"Salah ya Bun Angkasa gede,kakak sama ayah benci banget sama Angkasa,Angkasa jahat ya Bun ambil bunda dari mereka, Angkasa pengen ayah hiks..hiks..",isakan kecil itu lolos dari bibir kecilnya.

BRAKK!

Angkasa yang semula menunduk menatap kaget ke arah pintu rooftop.

Iya dia Galaksi Bima Aster,tidak jauh beda dengan Samudra,Galaksi adalah salah satu orang berpengaruh di sekolah itu,Ayahnya salah satu penyumbang donasi besar di sekolah itu. Galaksi suka menindas anak anak yang dianggap nya lemah. Dan ia menjadikan Angkasa sebagai targetnya sejak hari pertama anak itu masuk ke sekolah. Hanya karena Angkasa tidak sengaja menumpahkan minum dan mengenai baju Galaksi. Angkasa sungguh tak sengaja saat itu, ia di disandung oleh siswa lain.

"Oh liat liat si cupu lagi makan ciang,enak nya?udah selesai belum nih,kita mau main sama dedek angkasa",ejek salah satu teman Galaksi,Damar.

"Iya nih kakak aku lagi mam hahahaha", sambung Naren.

Angkasa menunduk takut, Galaksi menatapnya tajam,jika sudah seperti ini Angkasa paham apa yang akan di lakukan Galaksi.

Dengan langkah tajam,Galaksi mendekat ke arah ke arah Angkasa,dengan tak berperasaan tangan kekar itu menarik kuat rambut legam itu hingga terdongak ke atas.

"Hiks..hiks..ampun kak sakit hiks..",jambakan itu membuat dirinya pusing,,melihat rahang tegas itu membuat Angkasa beringsut.

Disaat seperti ini Angkasa bingung harus minta tolong pada siapa, Samudra,sosok kakak yang ia dambakan nyatanya juga tidak peduli padanya.

"Hahaha liat tuh liat,Gal langsung aja kali ya gua udah gatel nih pengen nonjok orang",greget Damar yang disetujui oleh Naren.

Dengan rokok ditangannya,juga baju yang terkesan berantakan Galaksi terlihat menakutkan.

"Jangan pukul di bagian wajahnya",oh tuhan, lihatlah cara bermain Galaksi,bahkan ia sangat cerdik.

Bugh!

Bugh!

"Uhuk uhuk a-amphun hiks..hiks..",

"Cih liat nih liat nangis nih bocah"

"Lanjut!", perintah Galaksi dengan wajah sinisnya.

Bugh!

"Stop sekarang giliran gue",ujar Galaksi

Keadaan Angkasa tidak bisa dibilang baik,meski wajahnya tidak ada luka,tapi mereka berdua memukul perutnya dengan sangat keras,bahkan angkasa bersusah payah untuk memohon ampun.

"AKHHH"

***************

Nah jadi emang yaa ini masih chap 1 aja,aku mau liat dulu kalo rame baru deh next,so jangan lupa vote dan comment nya kalo penasaran 👍♥️

Jangan lupa voment jika berkenan, follow sebelum lanjut [bagi yang belum]

⚠️ Sorry for typo's 🙃

⚠️ Kritik saran dan kesannya, seperti biasa tulis aja di kolom komen juseyo🐣💙🤗

Masih mau next??

Little Star✓ [Terbit] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang