15⭐

5.2K 337 4
                                    

1

2

3

And... action 🎬

-

-

-

Hari berganti hari,satu bulan sudah angkasa melalui kehidupannya yang semakin terasa berat.

Iya tepat dua Minggu lalu dirinya mendapat vonis dokter,setelah beberapa kali ia mengalami mimisan bahkan tak jarang pingsan, angkasa memutuskan untuk memeriksakan kondisi tubuhnya .

Vonis dokter mengatakan jika dirinya menderita kanker otak stadium 1 B.

Semuanya semakin berat untuk angkasa lalui, tetapi ia tak boleh menyerah begitu saja, dilain sisi durinya merasa senang,dengan artian peluang untuk bertemu sang bunda akan lebih mudah.

Angkasa tidak berobat,ia hanya mampu menebus obat pertama kali ia ke rumah sakit,heyy itu mahal jika kalian tau. Bahkan gajinya selama seminggu ia menjadi maskot dan penghantar koran tidak cukup.

"ANGKASA!! ANGKASA!"teriak nyaring Samudra.

Oh ya omong omong tentang Samudra,ia sama saja lebih mementingkan ego dan mempertahankan gengsinya, padahal tidak bisa dipungkiri bahwa ia terlihat sangat khawatir melihat angkasa tempo lalu. Sungguh tak punya hati bukan.

"Iya kak sebentar"angkasa berjalan dengan tergesa gesa dari arah dapur, "ada apa kak"

"Cuci motor gua sana!" perintah nya pada angkasa.

"Sebentar lagi ya kak, Angkasa belum selesai ngepel nya,"jawab lirihnya.

"Peduli apa gua sialan,kalo gua bilang cuci ya cuci! sekarang sana!"bentak Samuda.

"B-baik kak."

****

"Sepertinya Minggu ini akan jadi Minggu yang melelahkan,oke tidak apa Angkasa,bunda suka kalau anak nya penurut dan rajin"dengan senyum merekah angkasa mencuci motor Samudra dengan bernyanyi lirih.

Although the rain might pour

A thunder starts to roar

The lightnin' wakes the wave

But through it, we are brave

Everyone is lonely sometimes

But I would walk a thousand miles to see your eyes

"Bunda..Bunda lagi ngapain di sana..lagi main ya? Angkasa lagi bantuin kakak buat cuci motor, oh iya bunda kalau kesepian bilang sama Angkasa ya nanti angkasa temenin bunda, Angkasa mau ajak bunda main,hihihi Bunda waktu itu angkasa seneng banget loh tau gak kenapa bunda " angkasa mencuci motor sambil terus mengoceh ria,sesekali terkekeh geli tanpa menyadari seseorang tengah memperhatikan segala tingkah nya dari teras.

"Angkasa ngimpiin ayah sama kakak bunda,masa Angkasa diajak ke pantai sama kakak sama ayah, angkasa di beliin baju sama ayah,terus kakak ngegendong angkasa sambil lari larian,ah bunda mah harusnya ada bunda kan disana tapi gak papa sih oh iya satu lagi aduh lupa kata bunda kan ayah sayang sama angkasa kan,cuma ayah malu ya bunda,ih bunda pantesan bunda suka sama ayah ,ayah ganteng banget waktu senyum mirip Angkasa gak sih hahaha" tangan nya sibuk menggosok ban motor itu,sesekali juga angkasa menyeka keringat di dahinya. Senyum itu terus terukir di bibirnya,seakan akan dirinya bercerita dihadapan sang bunda yang nyatanya hanya khayalan semu semata.

"Pasti bentar lagi bunda mau jemput Angkasa,jahat banget kalau lama2 angkasa...capek bunda,gak apa-apa tapi kok cuma dikit angkasa nanti istirahat hehe"

*********

Endriant yang terduduk di teras dengan koran ditangan nya, memandang fokus ke arah Angkasa yang sedang mencuci motor sang kakak.

Jelas dirinya mendengar samar samar suara anak itu, fokus nya teralihkan ketika mendengar anak yang selama ini ia emmm abaikan ah bahkan lebih dari itu.

Sosok yang selalu menyambut nya ketika pagi dengan senyum manis persis sekali dengan senyuman mendiang sang istri.

Mendengar semua itu Endriant akui ada sedikit rasa tidak rela dan sesak secara bersamaan .

Melihat binar terang yang berceloteh ria terlihat sangat ringan seakan-akan dirinya sangat bahagia .

"Shit anak sialan."

••
••
••

Setelah semua pekerjaan rumahnya selesai,sang Ayah pun sudah berangkat, angkasa kembali ke dalam kamar, untuk meminum obatnya,hanya obat pereda nyeri biasa yang bisa ia beli.

Tangan kecilnya beralih ke meja kecil disudut kamar, mengambil sticke note dan juga bolpoin.

"Hmm ayo buat keinginan,mulai hari ini angkasa gak akan nulis lagi tentang kisah buruk,hanya ada kesenangan di sini,juga harapan harapan angkasa"

Lembar pertama...

"Pengen dipeluk ayah"

Lembar kedua..

"Ingin dengar ayah sama kakak panggil angkasa dengan sebutan "nak" atau "dek" eh tapi sebut nama angkasa aja gpp:)"

Lembar ketiga dan seterusnya ... angkasa menuliskan harapan harapan kecil dan hal hal sederhana yang ia ingin ia lakukan bersama sang ayah dan sang kakak. Tidak ada yang istimewa hanya tentang sebuah rasa kasih sayang yang ingin ia dapatkan di rumah ini.

"Yeyyy udah deh semoga aja satu satu bakal bisa terwujud sebelum angkasa ke tempat bunda,sampein ke Bunda ya angin angkasa ingin berjuang lagi"

"Bunda angkasa berangkat kerja dulu,sayang bunda"...

•••••••

-

-

-

T

B

C

Jangan lupa voment jika berkenan, follow sebelum lanjut [bagi yang belum]

⚠️ Sorry for typo's 🙃

⚠️ Kritik saran dan kesannya, seperti biasa tulis aja di kolom komen juseyo🐣💙🤗

Little Star✓ [Terbit] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang