12
3
And... action 🎬
-
-
-
Sepulang Samudra dari sekolah,anak itu mendobrak keras pintu masuk,tanpa mengganti pakaiannya Samudra berjalan cepat menuju kamar Angkasa.
BRAKK
Kini emosinya semakin kalap kala melihat anak itu sedang tertidur dengan santainya,tunggu itu menurut sudut pandang Samudra tentunya.
"BAJINGAN!" teriaknya lantang dengan mata penuh dengan kilatan emosi.
Tanpa aba aba Samudra menendang brutal tubuh kurus yang terbaring di kasur tipis itu, Angkasa tentunya langsung merespon kala tubuh nya merasakan sensasi sakit yang mendera.
BUGH
BUGH
"IBLIS KECIL SIALAN LU!" maki nya pada angkasa.
BUGH
BUGH
"Shh j-jangan perut hiks.."hanya sepatah kata itulah yang mampu angkasa ucapkan saat ini,dirinya masih terus meringkuk melindungi kepalanya dari tendangan sang kakak yang sangat kuat.
"AGRHH PEDULI APA GUA SIALAN!GAK PUAS LU BUAT HIDUP GUA BERANTAKAN, HAH?!KENAPA DIEM?BISU LU!"dengan tangan kekarnya samudra menjambak kuat rambut angkasa. Namun diluar dugaan nya,rambut itu justru dengan mudahnya tanggal di telapak tangan samudra. Sempat mematung beberapa saat,Samudra kembali melihat angkasa yang hanya diam dengan mata terpejam. Sedikit rasa takut mendominasi dalam hati Samudra.
Angkasa tidak pingsan,ia masih sadar seutuhnya, angkasa memejamkan mata hanya untuk meminimalisir rasa sakitnya itu,seluruh badannya sudah sangat lemas,sadar saat Samudra tak lagi menendangnya, Angkasa membuka mata sayu nya,menatap manik tegas milik sang kakak.
"K--kakh antar Anhgkasha hah hah ke b-bhunda"ujar anak itu kuwalahan,setelah itu manik indah itu terpejam dengan sempurna.
"Gak...gak ini bukan salah gua..bukan salah gua!gua gak peduli mati pun gua gak akan peduli sialan!" paniknya sambil menatap ke arah Angkasa yang terbaring lemah.
See,hanya seperti itu respon Samudra.. setelah itu ia meninggal kan angkasa lagi lagi dengan keadaan sekarat.
•••
•••"Loh eh kakak dari mana?kenapa bajunya lusuh?itu darah siapa?kakak baik? berantem sama siapa?!"cerocos heboh Revan,saat melihat Samudra yang berjalan hendak menuju kamar.
"Cerewet ah,kakak abis main aja,udah sana ganti baju abis itu makan!kakak mau ke kamar dulu ganti baju"tutur samudra gemas.
"Ya kan abisnya aku khawatir,gak asik banget ah males"poutnya kesal seperti baby pig !-_- iya karena gak lucu sama sekali bodo.
"Adek kakak gemes banget sih,udah sana gih jangan ngambek kakak nanti mau keluar..mau dibeliin apa?"rayu samudra. Heh noh buta Lo mata Lo,iya lucu kalo dilihat dari ujung pulau Amazon.
"Beliin jajan aja yang banyak uang aku udah abis"ujarnya enteng.
"Iya nanti dibeliin,kakak ke kamar dulu,mau mandi".
__
__
Mari kita lihat keadaan angkasa di kamar itu,iya tidak baik tentu saja.
Ceklekk
"Hahaha kasian sakit ya?sumpah kasian banget sih iduplu sa..sa..kalau gua jadi lu udah pasti gua milih buat mati,lu idup buat apa lagi sih hah?! disini udah ada gua!ayah sama kak Sam sayang banget sama gua,gua gak suka ada orang lemah dirumah ini, terlebih lu itu...pembunuh! camkan kata kata gua,gua bakal lakuin segala cara buat bikin lu di depak dari rumah ini"ucap nya penuh tekad,hey siapa lagi kalau bukan Revan,si anak angkat emas yang tidak tau diri.
Dalam pejamnya angkasa mendengar jelas apa yang dikatakan oleh Revan.
"Dan setelah itu..gua bakal hancurin keluarga lu,cih lu tau bokap lu itu terlalu naif,selain itu dia juga bodoh percaya sama sandiwara gua" bang!bisiknya lirih pada telinga angkasa,apakah Revan takut itu akan terbongkar?tidak sama sekali tidak karena disini ia lah yang menguasai permainan, Endriant ataupun Samudra sudah jelas tidak akan percaya pada Angkasa,karena mereka mengganggap semua ucapan angkasa adalah sampah.
"Bye pembunuh,tunggu aja permainan dari gua,mati lu! ditangan gua!"desis nya pelan setelah itu keluar dari kamar Angkasa .
"Bagaimana ini..Revan jahat.. gimana angkasa bisa buat ayah percaya..tanpa kamu susah aku pasti mati Revan...engga angkasa gak boleh meninggal dulu sebelum ayah sama kakak aman"batinnya risau.
Malam harinya.
Malam ini keadaan rumah sangat sunyi,hanya ada dirinya dan juga Revan,karena sesuai ucapannya tadi,Samudra pergi keluar. Angkasa sedari tadi hanya diam di kamar,makan pun tidak, perutnya masih terasa sakit sedari tadi semua pekerjaan rumah pun tak sanggup ia kerjakan.
"Woy pembunuh!lu di panggil ayah suruh keruangan nya"seru Revan.
"Ada apa?" tanya Angkasa pelan.
"Mana gua tau,paling juga jadi samsak lagi lu,ngarep apa lu emang haha!!" Ejeknya sinis. Oh lihatlah bahkan tutur kata nya pun sangat berbeda ketika ia berbicara di depan ayah dan kakak nya.
"Iya" dengan langkah sedikit tertatih angkasa berjalan sempoyongan menuju ruangan sang ayah. Baru saja masuk hawa dingin langsung menguar di dalam ruangan itu.
Sang ayah berdiri tegas dengan sorot mata tajamnya.
"Apakah sekarang kau menjadi tak tau diri setelah ku kasiani?!"semprotnya, angkasa hanya menunduk diam.
"Apa yang kau lakukan seharian ini hah?! tidur tiduran?kau bersantai hah?!aku bekerja seharian dan kau dengan enaknya bersantai?cih jika bukan karena aku ingat dengan istriku,sudah ku pastikan aku buang kau ke jalanan,"ucap tajam Endriant.
Tanpa sadar satu kalimat terucap di bibir angkasa "bahkan itu lebih baik ayah"
"Cih kau sudah pintar menjawab ternyata,iya kau benar,tapi tujuan ku mempertahankan mu dirumah ini tak lain hanya untuk menyiksamu! KEMARI IKUTI AKU!"desisnya pelan diakhiri dengan bentakan di akhir ucapannya.
Angkasa yang tiba tiba diseret merasa kuwalahan mengimbangi langkah sang ayah. Air matanya mulai meluruh kembali, menangisi penderitaan yang ia alami, angkasa merasa tak ada satupun kebahagiaan yang memihaknya.
•••••
-
-
T
B
C
Jangan lupa voment jika berkenan, follow sebelum lanjut [bagi yang belum]
⚠️ Sorry for typo's 🙃
⚠️ Kritik saran dan kesannya, seperti biasa tulis aja di kolom komen juseyo🐣💙
KAMU SEDANG MEMBACA
Little Star✓ [Terbit]
Teen FictionStart 03/10/21 Finished 22/03/22 Biar aku perkenalkan kepada kalian,seorang yang memiliki hati sekuat baja..di saat semua orang menginginkan kepergiannya,di saat semua orang membencinya,memakinya, menyiksa nya,namun ia justru berjuang hanya untuk sa...