1
2
3
And... action 🎬
-
-
-
Pagi berganti siang,panas terik matahari terasa sangat menyengat ke kulit tubuh. Kaki jenjang itu berjalan menapaki jalanan kota yang terlihat padat, mengumpulkan pundi-pundi uang dengan senyum secerah mentari.
Dengan bermodalkan kostum dan sound kecil angkasa bernyanyi sembari bergoyang kecil mengikuti irama, menghibur anak anak kecil yang ada di taman kota.
Memang uang nya tak seberapa tapi Angkasa tetap bersyukur,ia tak pernah sungkan ataupun malu,toh yang ia kerjakan itu halal dan tak merugikan orang lain.
Kendati demikian, dirinya kerap kali merasa sedih melihat anak anak itu tersenyum lebar bersama ayah atau bundanya,jujur saja batin nya menangis. Pikiran pikiran yang ia pendam mati matian kini mulai terbayang kembali.
Flashback
"Ayah Angkasa mau main cama kakak boyeh ndak" umurnya baru menginjak 4 tahun saat itu.
"JANGAN GANGGU AKU ANAK SIALAN,PERGI TEMPAT MU DIBELAKANG!,"dengan kasar tangan sang ayah menarik bahkan mendorong paksa tubuh mungil itu ke lantai.
Angkasa kecil tentu saja gemetar melihat sang ayah seperti itu,namun tak ada pikiran untuk menghindari sang ayah, sebenarnya angkasa sudah tau penolakan lah yang akan ia dapat,namun dirinya memaksakan karena memang pikirannya hanya tahu jika sang ayah lelah,bukan membencinya.
"Tapi ayah,kakak perlgi ketaman, angkasa ingin ayah,ayo ayah kita pelgi kecana, Angkasa ingin main,"celoteh ria anak itu namun ya lagi lagi penolakan lah yang ia dapatkan .
"KAU BUKAN ANAKKU,JANGAN MENGGANGGU KU,DAN JANGAN BERANI BERANINYA KAU MENDEKATI SAMUDRA APA KAU PAHAM!"dagunya di cengkram keras oleh sang ayah, angkasa menangis tertahan,hey lagipula siapa yang tak menangis jika melihat sang ayah marah, walaupun angkasa tidak terlalu paham apa yang diucapkan oleh sang ayah.
Melihat ayah nya pergi menjauh, angkasa berlari menuju ke kamarnya, menangis lagi...
"Padahal angkasa ingin main hiks..hiks..bundanya angkasa dimana hiks..ayah menakutkan hiks..bunda dimana huaaaa ayah cepelti monstel hiks.."
Flashback off
Sejak saat itu, angkasa dipaksa dewasa diusianya yang masih sangat belia,semua harus ditanggung nya saat itu,mulai dari rasa iri kepada sang kakak yang selalu diantar dan dijemput saat pulang sekolah,pergi makan bersama,bahkan saat kakaknya sakit sang ayah begitu khawatir dan merawat nya dengan senang hati .
Berbeda dengan yang dilakukan saat sang ayah bersamanya,hanya ada pukulan,makian dan bentakan ,bahkan tak pernah sekalipun sang ayah berucap manis dan tersenyum terhadap nya.
Semakin kesini angkasa sadar atas apa yang terjadi,ingin menyalahkan tetapi menyalahkan siapa?dirinya hanya yakin satu hal...jika sang ayah dan kakaknya marah itu berarti angkasa berbuat salah,dan hukuman itu pantas bukan untuk anak yang salah. Iya seperti itu.
Di balik kostum badut yang ia kenakan,lelehan air mata mulai berjatuhan di pipinya,mengapa hatinya sangat sakit,harus dengan apa ia mengobati ini,semua cara sudah ia lakukan, pernah sekali dirinya menghindari sang kakak,dan sang ayah..bukan mengobati luka nya yang menganga tetapi justru rasa sakit yang jauh dalam yang ia rasakan,cukup sadar diri,sang ayah tidak menganggapnya ada,dengan ia menjauh bukankah sang ayah senang?iya memang sepertinya sangat.
Kakinya berjalan menuju bangku taman di belakang pohon rindang, angkasa membuka kostum nya yang terlihat sangat panas itu. Seharian ia berkeliling di jalanan,kakinya terasa lemas,belum lagi penyakit sialan itu yang kadang memberikan efek yang sangat tak ia duga datangnya.
"Capek banget bunda..hari ini panas" sembari memasukkan dua butir obat yang selama ini ia konsumsi sebagai pereda sakit dan pusing.
"Rasanya capek banget...ya tuhan tolong bantu aku hidup sedikit lama lagi,aku tahu ini semakin parah,tolong aku masih kuat berdiri disini jangan pisahkan aku dengan ayahku..aku belum membuat nya bahagia dan berucap bangga memiliki anak seperti ku"tangannya mengusap peluh yang membasahi dahinya sesekali memijat pelan saat pening menyerang.
"Kayaknya aku pulang aja,dari pada sakit. Besok sekolah nanti repot,ayo semangat lagi Angkasa, cari uang yang banyak biar ayah gak terlalu capek ngurusin kamu,udah numpang jadi beban kan gak aku banget hahaha,"monolog nya ria.
Ckk lihatlah senyum penuh kepalsuan itu,tak hanya orang lain yang ia bohongi,bahkan kepada diri sendiri pun angkasa berbohong, bohong jika ia bilang semuanya baik baik saja,nyatanya didalam sana.. hatinya sudah hancur berkeping-keping,bahkan jiwanya serasa mati perlahan, Angkasa berteman dengan kekosongan.
Cita cita angkasa hanya satu mendapat kasih sayang sang ayah dan juga sang kakak, setelah itu mati.
•••••••
⚠️⚠️⚠️Spoiler area⚠️⚠️⚠️
"Lalu angkasa harus bagaimana ayah?"
"KAU INGIN TAHU?!! KEMATIAN MU LAH YANG AKU INGINKAN SEJAK DULU!"
"Kakak kenapa seperti ini "
"AHH SIALAN KAPAN SIH LU MATI?! SEENGGAKNYA PERGI DARI HIDUP GUA BISA?!!"
--
-
T
B
C
Jangan lupa voment jika berkenan, follow sebelum lanjut [bagi yang belum]
⚠️ Sorry for typo's 🙃
⚠️ Kritik saran dan kesannya, seperti biasa tulis aja di kolom komen juseyo🐣💙🤗
Saya lagi UAS jadi mungkin lama nih baliknya hehe hari Jum'at mungkin saya update [kalau ada yang nunggu] kalau saya lupa spam ya hahaha, makasih doain semoga lancar ya,, untuk kalian juga yang pada PAS/UAS salam dari Angkasa... semangat!!!♥️
*******
"Semangat ya!hasilnya itu belakangan yang penting udah usaha dan doa,kalau belum sesuai sama yang kalian harapkan jangan nyerah dong ayo berdiri lagi buktiin kalau kalian itu bisa,kayak Angkasa nih haha dapet nilai bagus ataupun engga sama aja,gak dihargai,eh bercanda pokoknya semangat yahh😤😤"- Angkasa ganteng✌️
KAMU SEDANG MEMBACA
Little Star✓ [Terbit]
Teen FictionStart 03/10/21 Finished 22/03/22 Biar aku perkenalkan kepada kalian,seorang yang memiliki hati sekuat baja..di saat semua orang menginginkan kepergiannya,di saat semua orang membencinya,memakinya, menyiksa nya,namun ia justru berjuang hanya untuk sa...