12
3
And... action 🎬
-
-
-
Rasanya nasib memang tak berpihak pada angkasa,baru saja kemarin ia bisa tertawa lepas bersama sang kakak,hari ini ia harus kembali kalah dengan penyakit sialan itu.
Jika seperti ini angkasa pun mau tidak mau harus memeriksakan diri.
Dengan bekal tekad angkasa berani membolos hari ini, Samudra tahu?tentu saja tidak, angkasa tidak akan sanggup melihat raut sedih sang kakak saat tau kondisinya,boleh kan angkasa beranggapan seperti itu?karena angkasa pun melihat binar ketulusan di mata samudra.
Rumah sudah sepi,sedari pagi buta angkasa sudah memainkan perannya, seolah-olah ia baik baik saja,dan akan sekolah nanti,namun apa boleh kata, sakit itu bukannya mereda malah semakin menghujam nya,bahkan dirinya sampai kuwalahan mengatasi mimisannya.
Angkasa sudah memesan taksi tadi,setelah semuanya siap,tak lupa dengan beanie yang sudah mulai ia kenakan untuk menutupi rambutnya yang rontok.
Skip rumah sakit
Setelah semua pemeriksaan selesai, angkasa terpaksa harus diopname meskipun berkali kali dirinya memohon agar rawat jalan saja,mau bagaimana lagi?kali ini angkasa benar benar kalah.
"Ok dokter,biarin angkasa pulang ya,kasih angkasa obat aja, angkasa cuma kecapean" mohon angkasa. Pasalnya anak itu takut sang kakak mencarinya, tentunya yang paling ia takuti adalah sang ayah, bagaimana jika sang ayah tau jika dirinya membolos,dan tak ada di rumah saat sang ayah pulang.
"Jangan keras kepala,kamu kemana saja beberapa bulan ini hah?dokter bilang kamu perlu control rutin, angkasa dengar, penyakit kamu itu bukan sekedar batuk atau pilek yang dibiarkan saja langsung sembuh,ini berbeda angkasa,nyawamu taruhannya!"ucap tegar dokter itu.
"Maaf om dokter,tapi angkasa belakangan ini gak ada waktu"sesal angkasa.
"Gak ada waktu karena kamu kerja?"ucap tiba sang dokter , angkasa tentu kaget saat mendengar itu.
"Eh?om dokter tau?"
"Nak, kesehatan kamu itu lebih penting,tolong mulai sekarang ikutilah prosedur yang ada,saya yakin kamu akan sembuh"sekali lagi dokter itu menekankan.
Angkasa menggeleng pelan "stadium akhir...dokter yakin?dari seribu orang yang menderita penyakit ini, mungkin hanya satu orang yang bisa sembuh,dokter yakin?" pandangan nya menyendu.
"Dengerin dokter angkasa,kamu akan jadi orang itu,dokter yakin,jangan menyerah sebelum berjuang,kita berjuang bareng bareng mau ya?"tawar dokter itu memberi pengertian.
"dengan kondisi angkasa yang kayak gini, angkasa gak yakin dok kalau kemo berhasil,hehe angkasa takut kalah sama sakitnya,gini aja angkasa udah lemes nih, nanti angkasa takut gagal di tengah-tengah"
"Masih ada banyak cara angkasa, prosedur nya tidak hanya satu,masih banyak yang bisa kita coba,makanya dokter bilang sama kamu,mulai dari sekarang,kamu mau ya?" harap penuh dokter itu,pasalnya dokter muda yang kerap angkasa panggil 'om dokter' itu sudah menganggap angkasa seperti adiknya sendiri.
"Angkasa gak mau om dokter, angkasa cuma mau nikmatin hidup angkasa dirumah,sama ayah sama kakak, angkasa gak mau disiksa sama alat alat itu,badan angkasa sakit semua, angkasa gak suka" adunya.
"Angkasa bisa hidup berapa lama lagi om dokter?"entah pertanyaan dari angkasa sangat menyentil perasaannya, bagaimana anak ini dengan mudahnya berucap seperti itu?
KAMU SEDANG MEMBACA
Little Star✓ [Terbit]
Teen FictionStart 03/10/21 Finished 22/03/22 Biar aku perkenalkan kepada kalian,seorang yang memiliki hati sekuat baja..di saat semua orang menginginkan kepergiannya,di saat semua orang membencinya,memakinya, menyiksa nya,namun ia justru berjuang hanya untuk sa...