6⭐

5.1K 320 5
                                    

Hari ini Angkasa memutuskan untuk tidak sekolah. Sangat beruntung karena Sang Ayah tidak ada di rumah pagi tadi.

Untuk urusan Galaksi.. Angkasa akan menerima itu nanti,dipukul?di tendang?ayolah bukannya angkasa sudah biasa mengalami hal itu?

Tubuhnya memang lemas untuk saat ini, ditambah luka yang ada di pelipisnya membuat pandangan nya seakan berputar,sedari tadi bahkan angkasa tidak meninggalkan kasurnya.

Jika sakit seperti ini,dirinya sendiri lah yang mengurus semua. Tidak ada yang bisa Angkasa andalkan disini. Sedih memang namun sudah beberapa tahun angkasa mengalami hal semacam ini,jadi dirinya sudah terbiasa.

"Kalau ada bunda..bunda mau gak ya ngerawat angkasa...pasti mau kan bunda.. angkasa anak bunda."

"Dulu kalau bunda tidak meninggal ayah pasti sayang sama angkasa."

"Iya..angkasa lahir ayah jadi sedih karena harus kehilangan wanita baik dan cantik seperti bunda...kakak Sam juga harus tumbuh tanpa kasih sayang bunda..jadi kakak kesepian dan itu...itu semua karena angkasa."

"Hiks..ya tuhan maafin Angkasa ya..padahal gak papa kalau bunda aja yang selamat angkasa yang pergi,biar ayah sama kakak bahagia terus hiks...."

"Shhhh akhhh sakit hiks..kepala angkasa sakit bunda."

Dug

Dug

Dug

Kenapa sakit itu datang lagi??bahkan kali ini lebih sakit.. angkasa yang tidak tahan dengan itu secara brutal membenturkan kepala nya ke tembok berharap sakit itu hilang,tangan nya meremas kuat titik rasa sakit itu.

Tes

Tes

"Bunda...darah lagi."

"Aku kenapa hiks..takut angkasa takut bunda hiks..ayah kakak angkasa takut tolongin Angkasa."

Setelah itu tubuhnya luruh...gelap angkasa menyerah dengan rasa sakit nya.

•••••••••••

"....."

"Apa?apakah benar Bu?jika iya saya minta maaf,anak itu memang belakangan ini susah diatur,dan untuk masalah nilai saya kan memberitahunya untuk lebih giat belajar."

"...."

"Baik Bu sekali lagi terimakasih."

"Dasar anak sialan hanya bisa merepotkan,lihat saja kau nanti,"desis Endriant

Fyi. Endriant itu ayahnya Samudra sama Angkasa ya...

•••••••

"KELUAR KALIAN"

Kali ini Galaksi dkk sedang berada di rooftops sekolah. Mereka seharusnya berlari keliling lapangan.  Iya mereka dihukum karena tidak membawa tugas mereka. Lebih tepatnya tugas yang ada di Angkasa.

"Shitt Angkasa sialan liat aja besok abis Lo dekil !."

"Lagian si dekil tumbenan amat gak masuk" celetuk Damar.

"CK goblok ya pasti dia takutlah sama kita,pasti tuh anak kan gak bisa ngerjain pr kita secara kan dia baru kelas 10." Kesal Naren

"Sakit cuk,kenapa Lo geplak pala gue!"

"Lo goblok soalnya"

"Hahahaa"-

"Sstt si gala gila ya ketawa sendiri." Bisik damar pada Naren.

"Iya, tapi kok tiba tiba gue belum telpon rsj".

"Sialan gue denger goblok!gua ada rencana,sini deketan"-

"Jadi ........"

"ANJIRR GUE SETUJU!" oh lihatlah mulut si Damar ini memang mirip mercon. Lagi lagi kepala itu kena timpuk.

"Mampus Lo sialan makanya tuh mulut diem,gak usah teriak teriak."

"Bodoamat udah lama gue gak kesana,tapi Gal lu yang taktik kan?."

"Atur"

"Siap siap Lo Dekil hahaha." Tawa mereka sadis.

*********

BRAK!

"ANGKASA!ANAK SIALAN KELUAR KAU!."

"ANGKASA!"

Samudra yang baru saja pulang sekolah, di kejutkan oleh marah nya sang ayah.

"Ayah?ayah kenapa tumben udah pulang." sapa Samudra

"Ayah mau ngasih pelajaran buat angkasa,dia udah buat ayah malu ... berani sekali bolos gara gara dia wali kelasnya nelfon ayah," desis kesal endriant.

Samudra yang mendengar itupun tersenyum miring,ini kesempatan nya untuk membuat sang ayah lebih marah pada angkasa.

"Yang bener yah?malu maluin banget,keluarga kita ini terpandang loh yah,emang tuh anak bisa nya nyusahin aja..oh iya paling juga dia di kamar yah lagi tidur tiduran," kompor Samudra.

"Oh bener juga kamu Sam,yaudah kamu ke kamar,biar ayah yang urus dia,"ujar endriant sembari jalan menuju kamar Angkasa wait lebih tepatnya bekas gudang .

BRAK!!

"BANGUN KAMU!BANGUN!."

"Akhhh maaf ayah sakit hiks..."bukan cengeng tapi ingat kan lah sang ayah bahwa Angkasa hari ini sedang tidak baik baik saja...dari semalam tubuhnya lemas ditambah luka yang diberi sang kakak tadi pagi masih belum diobati sama sekali.

"KENAPA BOLOS HAH?SAYA BAYAR UANG SEKOLAH KAMU PAKAI UANG!SAYA KERJA SIANG MALAM,DAN KAMU SAMA SEKALI GAK TAU DIRI!," Bentakan demi bentakan angkasa dengar .

"Hiks..maaf ayah tapi Angkasa sakit..kepala angkasa pusing,"adunya lirih,dirinya tahu jika ayahnya tidak akan peduli walau menangis darah sekalipun, angkasa merasa memang ia yang salah jadi ia harus menerima konsekuensi nya.

"MANJA! HANYA PUSING SAJA!KAU MEMBUAT KU MALU SIALAN! MENANGIS SAJA YANG KAU BISA!"

"IKUT AKU!"

"Ayah ampun hiks..jangan lagi tolong.."

Dengan tak berperasaan tubuh kurus itu diseret paksa menuju gudang,belakang.

Samudra yang berasa diujung tangga menatap tak minat kearah angkasa.

"Kau suka bila aku menghukum mu bukan?"

"Baiklah kita mulai..."

"ARGGGHH AYAH AMPUN!"-

••••••••

T

B

C

Jangan lupa voment jika berkenan, follow sebelum lanjut [bagi yang belum]

⚠️ Sorry for typo's 🙃

⚠️ Kritik saran dan kesannya, seperti biasa tulis aja di kolom komen juseyo🐣💙🤗

Aku kasih tahu lagi hehe kali aja lupa...
Dicerita ini gak bakal ada chapter yang panjaaaangggg jadi pendek semua okey🙂

Gomawo yeourobun 😴

Little Star✓ [Terbit] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang