25⭐

4.7K 303 22
                                    

1

2

3

And... action 🎬

-

-

-

Setelah keluar dari gerbang rumahnya, angkasa bergegas pergi menuju tempat yang Galaksi janjikan tadi.

"Huh..huh..huh..bang Gala maaf ya hehe udah nunggu lama ya pasti" sesal angkasa saat melihat Galaksi bertengger manis diatas motor sport nya.

"Eh loh kamu ngapain lari larian,santai aja kali.. gak bakal ditinggal kamunya sama Abang jadi capek tuh" galaksi tidak habis pikir dengan anak itu, lagipula ini masih pagi mereka tak akan terlambat.

"Gapapa bang yaudah ayo berangkat sekarang?nanti biasa ya bang, turunin aku depan warung,kalo kak Sam liat bisa bonyok aku"oceh Angkasa.

"Iya iya,lagian kalo kamu dipukul bilang aja ke Abang dek.."jawabnya lembut,memang ia sungguh-sungguh akan menjadikan angkasa itu adiknya,di samping ia kesepian,gala juga iba pada Angkasa. Eh jangan salah paham sayangnya pada angkasa bukan karena iba atau semacamnya. Bukankah gala sudah mengatakan bahwa dia hanya ingin saja.

"Udah ah kan Abang juga udah janji gak mau musuhan lagi sama kakak aku gak mau kalian berdua terluka"ucap angkasa tulus. Galaksi dengan gemas mengusap surai lembut itu, sepertinya ini kebiasaan barunya.

"Yaudah ayo naik kita berangkat"

"Lest go!!!"

_

_

_

Sebelum menurun kan angkasa gala selalu mengingatkan beberapa hal pada anak itu,misal jika ada yang berani membullynya Galaksi sudah tak ragu untuk turun tangan,bahkan sampai urusan makan pun terkadang Galaksi sangat ceweret.

"Pokoknya harus hati hati,kalau misal ada yang gangguin kamu bilang sama Abang"

"Oh iya terus juga jangan lupa-"

"Makannn..udah ah sana bang gala udah ngomong itu puluhan kali tadi pas di motor,aku gak amnesia ishh"pout angkasa, astaga apa apaan ini,mengapa kadar keimutan angkasa bertambah saat merengek.

"Astaga jangan gitu dong dek nanti gula darah Abang naik hahaha,yaudah ati ati Abang masuk dulu"pamit Galaksi.

"Daaaa".

Saat hendak beranjak, Angkasa sedikit oleng,lagi lagi pandangannya blur, Angkasa menggelengkan kepalanya berusaha menormalkan pengelihatan..

"Kenapa sekarang gejala nya sering muncul tiba-tiba sih..huh gak papa angkasa ayo semangat"

Sesampainya di kelas seperti biasa angkasa duduk di barisan paling belakang,dan sendiri tentunya,bukan masalah sebenarnya bagi angkasa sejak SMP Angkasa sudah biasa seperti ini,masa indah sekolah nya hanya saat dirinya masih di sekolah dasar.

"Woy anak haram! kerjain nih pr gua cepet"ujar Toni memerintah,ah ya jika kalian lupa,si Toni ini adalah orang yang memfitnah angkasa tempo lalu.

Angkasa yang diam menunduk kearah meja melirik sekilas buku tersebut,lalu setelah itu pandangan nya ia arahkan ke mata Toni.

"Angkasa bukan anak haram"ujarnya singkat,Toni yang mendengar jawaban itu tertawa terpingkal-pingkal.

"Heh apa?bukan anak haram?iya bukan anak haram tapi anak pelacur!"teriaknya keras..sahutan tawa dari seisi kelas menggema.

Hey hey jika kalian berpikir angkasa akan memukul Toni seperti cerita cerita novel nerd yang keluarganya dihina ia akan marah... tidak kalian salah angkasa hanya diam mengepalkan tangannya menikmati sakit hati itu,dirinya terlalu waras untuk meladeni Toni, jika angkasa terpancing maka ucapkan lah selamat tinggal pada sekolah ini.

Little Star✓ [Terbit] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang