Bismillah 🙏
Jangan lupa untuk meninggalkan jejak kalian yak, terima kasih.***
"Kita boleh membuat rencana, tapi jangan sampai lupa dengan Yang Maha Kuasa."
***
Tidak terasa bahwa hari berlalu dengan cepat, dua minggu berlalu tanpa ada kabar sedikitpun tentang hasil Tes DNA, Wulan masih mempertahankan sikap baiknya terhadap Zahra.
Azka juga sudah mulai bekerja seperti biasanya, setelah satu hari dari rumah sakit.
Bedanya Tiya sering melakukan aktivitas di luar rumah sendirian, meski ia tau sedang mengandung.
Azka sedang duduk di kursi kerjanya, ia duduk dengan Brian yang berada di hadapannya.
"Apa yang kamu temukan?" tanya Azka melipat tangan dan bersedekap dada.
Brian menghela napas. "Sampai sejauh ini tidak ada hal yang mencurigakan Pak," jawab Brian sedikit ragu dengan ucapannya.
"Benarkah?" heran Azka mengusap dagunya.
Brian mengagukkan kepala. Azka sedikit curiga dengan Brian tidak biasanya Brian terlambat memberikan sebuah informasi.
"Apakah begitu sulit?" gumam Azka.
"Bagaimana dengan hasil tes DNA nya Pak?" tanya Brian mengalihkan topik pembicaraan.
Azka menatap Brian tajam. "Bagaimana kamu bisa mengetahuinya?" tanya Azka membuat Brian tersadar oleh ucapannya tadi.
Brian gelagapan, ia bingung harus menjawab apa.
Ia menelan ludahnya sendiri sebelum berucap, "waktu itu saya berencana untuk mengikuti Bu Tiya dan kebetulan ada Pak Azka dan Bu Zahra dirumah sakit yang sama dengan Bu Tiya."
"Jadi?"
"Jadi saya membuntuti Bu Tiya, dan saya tidak sengaja mendengarkan soal Tes DNA," jawab Brian menjelaskan semua yang ia ketahui.
Azka mengganggukan kepala, ia kira Brian akan berkhianat kepada nya.
Mereka berdua terdiam dengan pikiran masing-masing. Azka memikirkan tentang Tes DNA, dan Brian memikirkan tentang semua yang sedang terjadi, ia mencoba untuk memahami.
Tidak lama setelah mereka terdiam, ponsel Azka berdering menandakan ada panggilan masuk.
"Hallo?"
"Dengan Pak Azka?"
"Iya, saya sendiri."
"Maaf menggagu waktunya, saya Dokter Bianca dari Rumah sakit saat Bu Tiya melakukan Tes DNA, saya hanya ingin memberi tau bahwa hasilnya sudah keluar," ujar Dokter Bianca di seberang sana.
"Baik Dok, saya akan ke sana segera. Terima kasih atas informasinya," ujar Azka mengambil jasnya.
"Sama-sama Pak, saya tutup dulu."
Sambungan terputus, Azka bergegas menuju parkiran mobil, ia mengabaikan Brian yang menatap Azka sejak menjawab telepon tadi.
Ada apa? Pikir Brian.
***
Azka mengendarai mobil dengan kecepatan penuh, ia mengabaikan sumpah serapah pengendara lain.
Tidak butuh waktu lama Azka sudah berada di depan rumah sakit, ia langsung masuk setelah memberitahu pada resepsionis bahwa ia hanya mengambil hasil Tes DNA.
"Bagaimana Dok?" tanya Azka sudah duduk di hadapan Dokter Bianca dengan napas yang tersengal-sengal.
Ia berlari kencang untuk menuju ruangan Dokter Bianca, agar segera sampai bahkan ia melupakan jika ada lift yang bisa dia gunakan.
"Saya belum membuka hasilnya Pak, karena ini adalah privasi keluarga jadi saya hanya akan menyerahkan hasil tanpa menjelaskan," ujar Dokter Bianca menyerahkan amplop berlogo rumah sakit dengan nama Tiya di atasnya.
"Terima kasih, kalau begitu saya permisi terlebih dahulu," ujar Azka mengundurkan diri.
Dokter Bianca menggukkan kepala. Azka keluar dengan tangan yang memegang amplop berlogo rumah sakit itu.
Apa yang harus ia lakukan?
Membukanya sekarang atau nanti setelah sampai rumah?
Azka menghela napas, ia memikirkan semuanya, ia ingin mengetahui hasilnya terlebih dahulu tapi, itu terlihat curang baginya karena bukan hanya ia yang menunggu hasil Tes DNA itu.
Azka memutuskan ia akan membuka amplop itu setelah sampai rumah, ia akan membuka dihadapan keluarganya.
Dan membuktikan bahwa ia bukan Ayah dari Janin yang dikandung oleh Tiya.
***
Oy oy oy, jangan lupa untuk meninggalkan jejak.
Segini dulu yak, see you next chapter.
KAMU SEDANG MEMBACA
IMAMKU [END]
RomanceTAMAT DAN LENGKAP !!!! Kehidupan Rumah Tangga tidak selalu manis, terkadang hubungan itu memiliki masalah rumit yang melibatkan sakit hati untuk salah satu pihak. Rumah Tangga tidak selalu berpatok pada kehidupan yang manis dan harmonis, tapi ada ka...