Bismillah 🙏
Jangan lupa untuk meninggalkan jejak yak, terima kasih.
Selamat membaca.
***
Semuanya berakhir dengan kedamaian, dan ketenangan.
Kebahagiaan membayar semua kesedihan mereka. Akhirnya Azka mengetahui satu fakta tentang kehamilan Tiya.
Ayah dari kandungan Tiya yang menginjak sembilan bulan itu, memiliki Ayah yang bernama Brian Freya.
Sekertaris yang saat ini masih bekerja dengan Azka.
"Bagaimana keadaan Tiya?" tanya Zahra, mereka berdua sedang duduk bersantai menikmati waktu luang bersama.
"Rasanya aku sudah lama tidak bertemu dengan dia," ujar Zahra memeluk lengan Azka.
"Bukankah kalian kemarin berbelanja bersama?" heran Azka.
"Aku tidak mempunyai waktu banyak untuk berbicara dengan Tiya karena, Brian selalu mengikuti kemanapun Tiya berada," keluh Zahra.
"Aku juga merindukan Gio," ujar Zahra.
"Aku juga, sudah lama sejak kejadian itu berlalu."
"Jangan mengungkit tentang hal itu," ujar Zahra mencubit perut Azka membuat sang empu mengaduh kesakitan.
"Oh iya, kapan pernikahan Tiya dan Brian dilangsungkan?" tanya Zahra.
"Mungkin setelah hari kelahiran anak mereka, tapi harus menunggu keadaan Tiya pulih terlebih dahulu."
"Mari berbicara hal lain," ujar Azka mengusap lembut kepala Zahra yang bersandar di bahunya.
"Bagaimana dengan keadaan mereka?" tanya Azka mengusap perut Zahra yang terlihat membuncit.
"Mereka baik-baik saja," ujar Zahra ikut mengusap lembut perutnya yang membuncit.
Zahra sedang mengandung anak pertama mereka. Mereka berdua diberi kepercayaan kepada Tuhan untuk menjadi orang tua dari bayi kembar yang sedang dikandung oleh Zahra.
"Aku lupa, berapa bulan usianya sekarang?"
"Tiga bulan," jawab Zahra mendengus kesal, bagaimana tidak kesal jika suaminya selalu sibuk dengan kertas sampai melupakan usia kandungannya.
"Jangan seperti itu, aku tidak lupa. Hanya saja sedang berusaha menjadi Ayah yang siaga untuk anak kembar kita."
"Kamu menginginkan sesuatu?" tanya Azka.
Mereka berdua menatap pemandangan kolam renang dalam rumah dengan air jernih, dan cuaca yang cerah.
"Tidak sama sekali, aku hanya ingin bertemu dengan Tiya."
"Katanya tidak sama sekali, lalu tadi itu apa?"
"Ya, kamu merusak mood ku," ujar Zahra hampir menumpahkan tangisannya.
Azka merasakan panas di telinganya, ternyata Wulan sedang berdiri dengan berdecak pinggang. Wulan menatap Azka dengan garang.
"Jangan pernah kamu buat menantu dan calon cucu Mama nangis Azka," peringatan Wulan menarik telinga Azka.
"Ayah tolong in Azka. Azka kena amuk sama singa," teriak Azka saat melihat Ridwan berjalan melalui ia begitu saja.
"Azka lebih baik Ayah biarin Mama kamu, dari pada Ayah harus menolong kamu, dan berujung Ayah tidur di luar," balas Ridwan, membuat Wulan tersenyum kemenangan.
Azka menatap Zahra yang menjadi harapan satu-satunya. "Udah Ma, Zahra enggak kenapa-napa kok," ujar Zahra tidak tega melihat wajah Azka.
Wulan melepaskan jewera nya, ia beralih duduk di samping Zahra. "Zahra mau sesuatu?"
"Mama mau enggak masak bareng Zahra?" tanya Zahra.
"Ayo," ajak Wulan menggenggam tangan Zahra, menuntut langkah Ibu hamil itu.
Azka menatap kepergian mereka dengan sebuah senyuman. Ibunya benar-benar sudah berubah sekarang, bahkan Ibunya juga tetap menyayangi Tiya walau tau semua kebenarannya.
Azka bersyukur semuanya telah berlalu, ia bersyukur kehidupan keluarga sudah damai seperti dahulu.
Terlebih lagi, hadirnya calon buah hati kembar yang membuat Wulan semakin menyayangi Zahra.
Azka berterima kasih kepada Yang Maha Kuasa, atas segalanya.
Azka juga berterima kasih kepada pembaca yang sudah mengikuti alur cerita singkat ini dari sampai selesai.
Kini saatnya Azka harus berpamitan kepada kalian semua, Azka akan mengakhiri kisah rumah tangganya dengan bahagia.
Terima kasih semuanya.
***
Yuhuu enggak nyangka udah end aja.
Pertama-tama saya berterima kasih kepada Tuhan Yang Maha Esa.Kedua, saya mengucapkan terima kasih kepada pembaca yang sudah mengikuti alur ini hingga akhir.
Ketiga, saya mengucapkan terima kasih kepada diri saya sendiri, yang berhasil mengakhiri satu kisah singkat ini.
Terima kasih semuanya.
Dan.
Sampai jumpa dikisah yang berada.
KAMU SEDANG MEMBACA
IMAMKU [END]
RomanceTAMAT DAN LENGKAP !!!! Kehidupan Rumah Tangga tidak selalu manis, terkadang hubungan itu memiliki masalah rumit yang melibatkan sakit hati untuk salah satu pihak. Rumah Tangga tidak selalu berpatok pada kehidupan yang manis dan harmonis, tapi ada ka...