003/ Persyaratan?

2.6K 159 17
                                    

Bismillah 🙏
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh semuanya.

Jangan lupa klik tombol vote terlebih dahulu.

Terima kasih

***

"Tidak akan ada orang ketiga, jika tuan rumah tidak membuka pintunya"

Setelah menunaikan ibadah shalat Subuh bersama Zahra, Azka pergi ke kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya.

Ia pagi ini ada jadwal meeting dengan klien penting.

"Selamat pagi, sayang," sapa Azka menuruni tangga dengan jas di lengannya.

Zahra menoleh, menatap suaminya yang sudah rapi dengan pakaiannya.

"Selamat pagi juga," jawab Zahra berjalan mendekati Azka.

Zahra yang awalnya menyiapkan sarapan, kini beralih ke Azka membantu suaminya, untuk menggunakan dasi.

"Ayo mas, kita sarapan dulu," ujar Zahra.

Mereka berjalan beriringan menuju meja makan, tanpa banyak bicara Zahra segera mengambilkan laut pauk untuk Azka.

Setelah sarapan selesai, Zahra mengantar Azka menuju teras rumah, dengan tangan yang membawakan tas suaminya.

"Nanti jangan lupa, mampir ke rumah Mama ya. Minta maaf sama Mama." Azka menggukkan kepalanya.

"Iya, nanti aku mampir ke rumah Mama. Kamu kalau mau keluar telepon aku dulu ya," ucap Azka menatap lembut Zahra.

Zahra mengangguk. "Aku berangkat dulu, hati-hati di rumah," ucap Azka lagi, Zahra menyerahkan tas suaminya, dan mencium punggung tangan Azka.

Azka tersenyum seraya mengecup singkat kening Zahra.

"Assalamualaikum," ucap Azka.

"Waalaikumsalam," jawab Zahra.

Mobil Azka berjalan keluar pekarangan rumah. Azka mengendarai mobilnya menuju kantor, ia akan melakukan meeting pagi ini.

Lima belas menit kemudian, Azka sudah berada di parkiran kantornya. Beruntung hari ini ia tidak terjebak mancet.

"Permisi Pak," ujar Brian - sekertaris Azka.

Azka sengaja memilih sekertaris yang berjenis kelamin laki-laki, agar memudahkan dia berkomunikasi.

Jika sekertaris nya perempuan, Azka akan sulit berinteraksi karena, mereka tidak mukhrim , meski itu hanya sebatas atasan dan bawahan.

"Ada apa Brian?" tanya Azka menghentikan tangannya, yang hendak membuka pintu ruangan kerjanya.

"Klien sudah menunggu di ruang meeting," ucap Brian.

Azka mengangguk dan berucap, "Kalau begitu , kamu siapkan berkas yang akan kita bahas."

"Oh ya, satu lagi, saya harap tidak ada kendala sama sekali." Brian menggukkan kepalanya patuh.

"Saya permisi sebentar Pak," ujar Brian, undur diri.

Azka membuka pintu ruangannya, menyiapkan beberapa lembar kertas yang berisi dokumen penting.

***

Perusahaan yang dikelola oleh Azka, berkembang di bidang pembangunan seperti, pembangunan hotel, perumahan, dan lain-lain.

Kali ini kliennya meminta pembangunan rumah, yang memiliki dekorasi modern dan elegan.

Azka sudah menyiapkan semua sketsa yang pas dengan permintaan kliennya.

IMAMKU [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang