***Reta berlari meninggalkan UKS sambil mengusap air mata yang terus menetes. Tanpa mempedulikan tatapan sinis seakan mencemoohnya. Ia terus berlari dan masuk ke salah satu bilik toilet.
Hiks
Hiks
Air mata itu terus menetes membasahi pipinya. Reta lalu mengusap air matanya. Membasuh wajahnya. Ia mengusap bibirnya kasar yang membengkak.
"Dia siapa? Kenapa cium aku. Aku salah apa. Kenapa dadaku di remas-remas? Gak sopan sekali dia" tanya Reta pada dirinya sendiri.
Setelah tenang dan merapikan seragamnya yang terlihat kusut karena remasan cowok tidak dikenalnya. Reta menutup keran air dan beranjak meninggalkan toilet.
"Sekarang aku harus ke ruang kepala sekolah. Aku udah telat banget"
"Permisi" panggil Reta
Ketiga Siswi itu menatap Reta sinis melihat penampilan yang kuno, mata bengkak ditambah dengan hidungnya yang memerah.
Reta yang melihat tatapan menilai penampilannya merapatkan kakinya gugup. Sungguh, ini bukan yang di harapkan ia kesini cuma ingin belajar. Tapi kenapa banyak yang merendahkan Reta.
"Maaf. Ruang Kepala Sekolah dimana ya?"
"Cabut, Gaes"
Tanpa menjawab pertanyaan dari Reta ketiga siswa itu meninggalkan Reta yang menatap punggung yang berjalan menjauhinya.
"Loh ... kok pergi sih?"
Menghela nafas pelan ia melanjutkan mencari ruang kepala sekolah. Lorong sekolah sudah sepi mungkin sudah waktunya pelajaran dimulai.
***
"Akhirnya ketemu huh" lega Reta memegang lututnya sambil terengah-engah.
Setelah pencarian panjang mengelilingi lorong demi lorong. Akhirnya dia menemukan pintu yang bertuliskan RUANG KEPELA SEKOLAH.
TOK TOK TOK
"Masuk"
Reta membuka pelan pintu lalu melangkah dengan perlahan. Di balik pintu yang ternyata ada seorang paruh baya yang terlihat sibuk dengan berkas - berkasnya.
"Permisi, Pak"
Pria paruh baya tadi mendongakkan kepalanya setelah beberapa saat tadi berkutat dengan banyaknya dokumen sekolah.
"Kamu?"
"Reta, Pak. Reta Sabrina"
"Murid beasiswa?"
" Iya "
"Baik perkenalkan saya Pak Ridwan selaku kepala sekolah ini. Kamu bisa meminta bantuan kepada saya atau guru- guru yang lain jika membutuhkan bantuan. Saya juga mengucapkan selamat kepada nak Reta karena berhasil mendapatkan beasiswa"
KAMU SEDANG MEMBACA
MAS BUCIN
RandomWarning1821 "Ta," "Apa?" "Boleh minta Kiss?" "Hah ... kis?" "Iya." "Emm ... boleh," setelah berpikir sebentar. "Bener?" Intro aja dulu siapa tahu ada yang mau baca. Syukur" ada yang vote dan komen. Nggak mau maksa tapi pengen laj ada yang ngekom...