Part 9

39.8K 1.5K 62
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.
.
.

***

Brak ... Brak ... Brak

Reta yang menikmati ciuman dari Revan refleks kaget dan menggigit bibir Revan. Membuat sang empunya teriak kesakitan.

"Aduh" teriak Revan sambil memegang bibirnya.

"Aaa ... Van sakit ya?" Reta mendekat kearah Revan mengelus bibir Revan. Revan menahan nafasnya menikmati elusan tangan lembut Reta.

"NDUK ... NDUK ... RETA" teriak diluar di barengi dengan langkah kaki yang ramai.

"Aduh ... diluar ramai banget kenapa ya, Van?" Tanya Reta menjauhi Revan dan berjalan mondar-mandir.

"Buruan di buka" suruh Revan kepada Reta yang terlihat panik. Reta lalu berlari menuju pintu rumahnya.

"Tenang Reta. Kamu sama Revan cuma belajar. Nggak ngapa - ngapain"

"Tarik nafas hembuskan"

Huh

Reta membuka pintu perlahan ia melihat banyak orang berkumpul di depan rumahnya. Bapak - bapak kampung yang pulang dari kerja. Ibu - ibu yang biasa gosip di depan gang itu pindah di depan kosnya.

"Eh ... Kenapa Mbok ?" Tanya Reta.

"Ada maling, Nduk"

"Hah" cengo Reta.

"Maling? Apanya yang di maling Mbok di rumah Reta nggak ada barang berharga yang bisa di jual. Pintu rumah Reta juga tadi di tutup. Nggak ada orang yang masuk Mbok"

"Maling motor Neng. Ada yang lihat tadi arahnya dari sini. Makanya kita rame - rame kesini. Takut Neng kenapa - kenapa" sahut Pak RT.

"Tapi Reta nggak punya motor" bingung Reta.

"Loh bukan punya neng Reta ?"

"Nggak Mbok. Eh bentar Mbok kayanya punya temen Reta deh" Pikir Reta.

"Temennya mana, Neng?" Tanya Pak RT

"Tadi di toilet, Pak. Bentar Reta panggil dulu ya"

Reta beranjak meninggalkan kerumunan orang - orang yang sekarang saling berbisik-bisik. Ia menghampiri Revan yang duduk santai sambil memainkan ponselnya.

"Revan"

"Hmm" dehem Revan tanpa mengalihkan pandangannya dari ponsel.

"Itu di cari Pak RT"

"HAH" syok Revan.

Dia langsung menegakkan badannya kemudian berjalan ke arah kerumunan massal itu. Berpikir apakah ia buat salah karena mencium Reta tadi. Apa Reta mengadu sama Pak RT.

"Ada apa, Pak?" Tanya Revan sopan.

"Kasep pisan"

"Cakep bener. Saya jodohin sama anak saya mau ya?"

MAS BUCIN  Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang