Hai!!!
Buat kalian yang mau baca Mas Bucin walaupun part pertama lumayan panas. Percayalah cerita ini gak sepanas itu, kok.Baca dulu yuk. Jangan langsung skip!!! Di awal cuman intro, yang lainnya gw jamin bakal bengek, kok.
Terima kasih sudah mampir di lapak aku.
🧡🤍🤍🤍🤍🧡
"Ahh ... Mashh." Desah Gadis dibawah kungkungan laki - laki.
"Bentar, Dekk ... tahan." Pinta sang lelaki. Sang gadis mencakar punggung lelaki tadi karna bagian bawahnya yang trs di gempur habis - habisan.
"Mashh ..." Desah Gadis tadi.
"Enak, Dek?" Tanya sang Lelaki.
"Pelan - pelan, Mashh ahhh Gak kuat."
"Dikit lagi, Dek ahhh," lelaki itu menggeram merasakan miliknya yang terjepit lubang kesayangnya.
Crott ... croottt ... croot...
"Ahhh" desah sang wanita lega.
Lelaki tadi menatap wanita di bawahnya yang sekarang tertidur. Mungkin kelelahan karena sudah ia gempur selama 10 ronde. Padahal ia belum keluar tapi malah ditinggal tidur.
"Dek," panggil sang lelaki.
"Lah ditinggal tidur."
Tanpa mengeluarkan miliknya ia memeluk wanita dibawahnya sembari menangkap gunung kembar favoritnya.
"Ahh ... gemes amat sih." kata sang lelaki menoel - Noel puting payudara gadis.
"Emhhh" sang wanita menggeliat merasakan geli namun tetap melanjutkan tidurnya.
Sang lelaki yang melihatnya langsung mengecup puting payudaranya sambil menggerakkan pinggulnya.
"Ahh ... ahhh enak,"
"Siall mantep banget." desah sang lelaki.
Menggerakkan pinggulnya dengan keras tanpa mempedulikan wanita di bawahnya yang tidur dengan nyenyak.Plok ... plokk ... plokk
"Ahhh ... gila basah banget."
Namun,
Brak ...brak...brak
"Bangun, Van!" teriak Mom Kia kesal.
Mendengar teriakan Mommy membuat lelaki tadi tersentak dan jatuh ke lantai. Sang lelaki yang gagal mendapat orgasme merasa kesal. Menahan sakit karna juniornya yang bangun ia berjalan membuka pintu.
Melihat Momnya yang berkacak pinggang ia menggaruk kepalanya merasa bersalah ini semua gara - gara mimpi semalem. Udah gagal crot sekarang kena omel Momnya ditambah sekarang ternyata telinganya dijewer bundanya. Nasib sial apa yang di alami hari ini.
"Revan ... kamu tuh sudah Gedhe masih susah aja buat di bangunin. Mbok ya pasang alarm Mom capek tiap pagi harus teriak -teriak kaya penjual sayur sekeliling buat bangunin kamu." omel Mom Kia sambil menjewer telinga anaknya.
"Ah ....Mom sakit Mom sakit."
"Makanya jangan minta dibangunin Mom terus sana mandi."
"Iya Mom, Revan mandi," Sambil berjalan ke arah kamar mandi setelah sebelumnya mengusap telinganya panas.
Iya dia Revan tokoh utama kita. Revan Putra Bagaskara, putra dari tuan Bagaskara yang merupakan orang terkaya nomer 1 di Indonesia, Cowok populer di sekolahnya, hobi main basket, mesum, kasar, pemarah, dan manja kalo sama sang Mommy.
"Si anjir siapa sih cewek tadi. Nongol ae dimimpi minta dikelonin kali ya. Tapi mukanya asing gak pernah ketemu."
"Bodoamat mandi aelah ini ngapa juga bangun di Adek. Dah telat juga."
"Pagi - pagi mandi air dingin gara - gara lu nih dick." keluh Revan
***
Gadis itu menoleh ke kanan dan kiri ia merasa asing dengan tempatnya berdiri sekarang. Banyak siswa yang memakai barang-barang branded mulai dari tas, sepatu, jam tangan atau bahkan jepit rambutnya semua mewah.
Ia lalu melihat penampilannya yang berbeda jauh dengan mereka rambut di kuncir satu, seragam yang mulai menguning, tas yang robek dan terakhir sepatunya sangat lusuh.
Kalian pasti dah bisa dong membayangkan siapa dia. Yap dia anak beasiswa karena kepintarannya ia mampu masuk di sekolah bergensi dan terelit ini.
"Sekolahnya besar sekali," kagum sang gadis.
Ia lalu berjalan memasuki gerbang sekolah yang tinggi menjulang bagaikan menara tadi dengan perlahan. Melihat banyaknya mobil sport yang berjajar rapi dan warna warni.
"Pagi, Pak." sapanya ke Pak satpam sambil menundukkan kepalanya.
"Pagi, Neng."
"Panggil Reta aja pak heheheh."
"Pagi, Reta." ulang Pak satpam.
Baru kali ini ada murid yang tidak sombong dan mau menyapanya. Sebelumnya mana ada yang mau menyapanya. Boro - boro menyapa natap ae tidak.
"Kalo gitu Reta masuk dulu ya Pak. Semangat, Pak."
"Hati - Hati, Neng."
Reta Sabrina, merupakan anak beasiswa yang berhasil lolos untuk melanjutkan pendidikan ke SMA Antarik ini, gadis yatim piatu, polos, dan pemalu.
Reta melanjutkan perjalanan menuju ke ruang kepala sekolah. Masih tetap mengamati sekitar yang sangat luar biasa, pohon - pohon tinggi, taman bunga yang indah, halaman yang terdapat lapangan basket, futsal, voly dan masih banyak lagi.
Ia tersenyum.
Tin ... Tin ... Tin..
"Woy minggir! Woy minggir!" teriak seseorang di belakangnya. Reta yang masih mengamati lingkungan sekolah barunya tidak ngeh kalo dia yang di panggil.
Brak kedubrak
***
Bersambung
KAMU SEDANG MEMBACA
MAS BUCIN
RandomWarning1821 "Ta," "Apa?" "Boleh minta Kiss?" "Hah ... kis?" "Iya." "Emm ... boleh," setelah berpikir sebentar. "Bener?" Intro aja dulu siapa tahu ada yang mau baca. Syukur" ada yang vote dan komen. Nggak mau maksa tapi pengen laj ada yang ngekom...