Revan keluar dari walk in closet setelah membersihkan dirinya. Menggeser pintu itu dan melihat Reta yang duduk di sofa baring sambil membaca. Ia melirik ke ranjang dan melihat sprai yang sudah terganti. Revan mengggaruk tengkuknya canggung.
"Malu - maluin anjir. Kenapa mimpinya harus sekarang sih. Mana yang jadi roleplaynya ada di hadapan gue njir" pikir Revan mengacak-acak rambutnya.
"Revan" panggilan lembut dari Reta membuat Revan tersadar dari lamunannya yang menatap kasurnya nanar.
"Gapapa Van. Kasurnya udah aku keringin kok seprainya juga udah aku ganti. Kamu nggak usah malu" Ucap Reta yang melihat tatapan Revan tadi.
"Ah iya Van ... tapi aku bingung kok tadi pas aku ambil seprai kok gak bau Pesing ya?" Ucap Reta.
Blush
"Padahal tadi aku lihat sendiri celana kamu sama kasurnya basah"
Pipi Revan seketika langsung merah mendengar pertanyaan Reta. "Nggak usah dibahas" marah Revan.
"Iya Van. Maaf" Ucap Reta.
"Lo mau sekolah ?" Tanya Revan sadar dengan pakaian yang dipakai Reta. Ia memang sempat menyiapkan seragam baru untuk Reta karena seragam yang kemarin tidak layak pakai dan beberapa potong pakaian.
"Iya"
"Lo nggak usah sekolah dulu deh"
"Nggak bisa Van. Aku harus masuk kemarin aku udah bolos nanti beasiswa aku bisa dicabut"
"Kalo beasiswa Lo di cabut gue yang bayarin sekolah Lo, asal hari ini Lo turutin gue untuk gak sekolah" ngegas Revan.
"Tap ... "
"Nggak ada tapi. Pokoknya Lo nggak usah sekolah. Cukup semalem ya gue ngalah dari Lo" Kata Revan menyinggung kejadian semalem.
Flashback semalem!!!
Reta keluar dari walk in closet dengan memakai kaos kebesaran ia berjalan mendekati Revan dengan tangan yang memainkan ujung bajunya.
"Revan" Panggil Reta sampai di hadapan Revan. Revan mendongak melihat pakaiannya dipakai oleh Reta walau kebesaran tapi kenapa kalo Reta yang pakai malah jadi imut sih.
"Rambut Lo nggak Lo keringin ?" Tanya Revan melihat tetesan air dari rambut Reta.
"Nanti kering sendiri kok Van"
"Lo duduk sini" Revan beranjak dari duduknya setelah melempar ponselnya ke sofa.
"Kamu mau kemana?"
"Bentar" teriak Revan berlari. Reta melihat meja yang penuh dengan makanan itu.
Kruyuk ... Kruyuk
Perut Reta berbunyi karena sejak kemarin belum di isi. Ia melihat ke pintu kamar Revan yang terbuka.
"Kalo aku makan sedikit boleh nggak ya?" Tanya Reta. Tangan Reta menjulur untuk mengambil burger yang ada di meja namun ia urungkan saat melihat Revan datang membawa semacam alat yang tidak ia ketahui.
KAMU SEDANG MEMBACA
MAS BUCIN
RandomWarning1821 "Ta," "Apa?" "Boleh minta Kiss?" "Hah ... kis?" "Iya." "Emm ... boleh," setelah berpikir sebentar. "Bener?" Intro aja dulu siapa tahu ada yang mau baca. Syukur" ada yang vote dan komen. Nggak mau maksa tapi pengen laj ada yang ngekom...