Part 7

41.7K 1.6K 107
                                    

***

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***

"Turun!!!"

"Hah" Reta bingung pasalnya sekarang Revan berhenti di depan Restoran mewah.

"Turun ... buruan!"

"Hah"

"Gue laper! cepet turun"

"Nggak bisa, Van"

"Nggak bisa gimana tinggal turun ae susah"

"Tinggi banget motornya"

"Yaudah ... pegang tangan gue"

Revan mengarahkan tangannya ke belakang. Reta yang mendapat uluran tangan Revan menyambut perlahan. Ia memegang tangan Revan kuat - kuat.

Hap ...

Reta turun dengan selamat. Revan menoleh ke arah Reta yang ada di sampingnya. Terkekeh melihat penampilan Reta yang seperti orang hilang. Karena rambut berantakan.

Reta mengedarkan pandangannya sambil merapikan rambutnya. Restorannya sangat mewah dan berkelas. Mobil - mobil mewah berjejer membuktikan kalo restoran ini hanya bisa di masuki orang berduit.

"Kenapa bengong. Ayo masuk"

"Nggak. Aku pulang sendiri aja lagian udah dekat kok. Terimakasih atas tumpangannya Revan"

"Lo temenin gue!!!"

"Tapi-"

"Emang Lo nggak laper hah?"

"Enggak"

Kruyuk ... Kruyukk

"Aduh" Reta meringis ke arah Revan yang tersenyum geli.

"Perut Lo gak bisa boong eh" goda Revan.

"Aku nggak punya uang buat bayar Van. Ini Restorannya kelihatan mewah pasti mahal makanannya"

"Gue yang bayar"

"Nggak enak, Van"

Revan langsung menarik tangan Reta dan masuk ke restoran mewah itu. Mereka duduk di bangku pojok dekat dengan jendela. Revan dengan santai duduk tanpa mempedulikan Reta yang daritadi seperti cacing kepanasan.

Tak berapa lama seorang pelayan mendatangi meja mereka dan memberikan buku menu ke arah Revan dengan tersenyum menggoda. Namun tentu saja Revan tidak peduli. Ia fokus ke arah menu itu.

"Gue pesen beef tenderloin steak sama coffe latte"

Revan menyebutkan makanannya dan melirik ke arah Reta yang melihat buku menu dengan mata melotot tak percaya dengan nominal angka yang tertera.

"Lo pesen aja. Gue yang bayar"

"Emm ... air putih aja deh"

"Oke ... samain punya gue Mbak tapi minumnya lemon tea hangat aja" pesan Revan.

MAS BUCIN  Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang