Part 14

32.2K 1.5K 142
                                    

Pengen ngasih target vote dan komen tapi, sadar diri kalo banyak yang jadi siders wkwkwk.
Buruan lah komen.

Komen dari kalian tu mood banget.

Yang bingung karena up ulang alasannya karena emang aku revisi gaess, ternyata selama ini tanda bacanya salah kaprah. Terima kasih buat kakak yang udah koreksi😘😘😘

So, enjoy for reading gaes.

WARNING MUNGKIN PART INI AGAK BOSENIN TAPI BACA AJA DULU!!!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

WARNING MUNGKIN PART INI AGAK BOSENIN TAPI BACA AJA DULU!!!
.
.
.
🧡🤍🤍🤍🤍🧡

Reta dan orang yang tak di kenal itu telah sampai di Perpus. Seperti biasa perpustakaan sangat sepi hanya segelintir murid saja yang mengunjungi. Reta di bantu sampai ke kursi pojok dekat dengan Rak buku yang bertuliskan sains itu.

"Makasih ya kak. Maaf jadi ngrepotin,"

"Gue yang salah kalau gak nabrak Lo, kaki Lo gak bakal terkilir. Sorry banget ya." Kata orang itu.

"Nggak papa kak. Nanti juga sembuh kok." Jawab Reta.

"Nama Lo siapa?" Tanya orang itu.

"Reta, Kak,"

" Kenalin gue Sandi. Lo panggil gue Sandi aja."

" Gak enak, Kak. Kakak kan kelas 12 jadi lebih nyaman panggil Kak."

"Kok tahu gue kelas 12 ?" Tanya Sandi. Reta menunjuk ke arah nametag yang ada di lengan Sandi.

"Hahaha ... "

Sutttsss ...

Tawa Sandi langsung berhenti saat mendengar peringatan dari petugas perpus itu.

"Jangan berisik, Kak." Kata Reta sambil menempelkan telunjuknya ke bibirnya. Sandi hanya terkekeh tanpa suara.

"Gue duluan ya. Mau ngasih formulir olimpiade dulu." Pamit Sandi.

"Olimpiade?"

" Iya. Lo mau ikut, daftar aja, Ta. Nih kebetulan ada formulis nganggur nanti langsung kumpul ke Bu Nurma aja." Kata Sandi lalu menyerahkan lembaran kertas kepada Reta.

"Olimpiade Sains?" Gumam Reta pelan.

"Iya. Ikut seleksi aja dulu siapa tahu kepilih buat wakilin sekolah." Kata Sandi.

"Gue duluan ya. See You."

Reta Membaca formulir dan brosur peraturan mengenai lomba itu. Bukankah ini kesempatan langka. Haruskah ia ikut? Tapi apa bisa?.

 Haruskah ia ikut? Tapi apa bisa?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
MAS BUCIN  Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang