---------------------------------------------------------
Enjoy the story, guys.
---------------------------------------------------------
"Wah, jadian nih kita." Senyumanpun terbit diwajah Arsen. Ia merasa perjuangannya selama ini tidak sia-sia.
Namun, senyuman itu tak bertahan lama. Kala ia mendengar lanjutan ucapanTere.
"Ok, now you're my bestie." Ucap Tere seraya membuat huruf v dengan jari tengah dan telunjuknya.
"Gak lucu, Tere." Ucap datar Arsen.
"Ya karena gue bukan pelawak." Jawab santai Tere.
"Lucu ya, gue sayang sama lo, gue udah nunggu lo lama banget. Eh ternyata lo ga nganggap gue." Curhat Arsen.
"Lo tau kenapa? Karena gue sengaja nyakitin lo." Ucap Tere.
"Gak nyangka gue, lo sejahat ini sama gue. Tapi buat apa lo ngelakuin itu?" Tanya Arsen.
"Bukan gue yang jahat tapi lo. Lo yang buat gue terperangkap dalam dunia ini." Jawab taja Tere.
"Terus lo nyesel ketemu gue?" Tanya Arsen lagi.
"Enggak, gue justru berterima kasih. Karena lo, gue bisa ngerasain apa yang nyokap gue rasain. Diperjuangin lalu memilih untuk pergi. Karena memang sudah tidak satu jalan." Jelas Tere.
"Bukan beda jalan, lo yang salah jalan." Jawab Arsen.
"Dan pada akhirnya kalau lo dan gue memang takdir, kita bakal ketemu di penghujung jalan."
"Gue kasih pilihan buat lo Tere. Gue yang ninggalin lo atau lo yang ninggalin gue." Tanya Arsen memberikan pilihan.
"Lo aja yang ninggalin gue." Pilih Tere.
"Gua gak sanggup, Re."
"Percaya sama gue. Rasa sedih itu gak bakal bertahan lama. Dan suatu saat nanti lo bakal dapet pengganti gue." Yakin Tere.
"Terus lo gimana?" Tanya Arsen untuk kesekian kalinya.
"Gue, gue bakal disini aja." Jawab Tere menahan sakit di dadanya.
"Lo bakal tersakiti Re. Stop bohongin perasaan lo." Pinta Arsen.
"Gue lebih baik disakitin daripada menyakiti. Gue gak mau punya cerita buruk dikehidupan seseorang." Jawab panjang lebar Tere.
"Gua jugak mau Ter."
"Lo harus mau. At least lo ga bakal tersakiti lagi karena gue. Jadi kita temenan aja. Suatu saat nanti lo bakal bahagia, Sen." Paksa Tere pada Arsen.
"Lo salah Ter. Justru karena lo, gue bahagia." Jujur Arsen.
"Banyak orang di dunia ini butuh lo. Jangan mikir pendek."
"Lo sendiri? Lo ngelawan takdir Tere. Lo ditakdirin buat gue." Yakin Arsen.
"Lo salah. Takdir hanya mau gue untuk singgah, bukan untuk menjadi seseorang yang menunggumu dirumah." Ucap Tere.
"Kalo gitu tunggu gue di akhirat." Final Arsen.
"Sadar, Arsen." Ujar Tere.
"Terus lo mau apa, kalo lo adalah penyebab gue bahagia." Ucap Arsen seraya menahan amarahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bellagia
Teen Fiction📌 Budayakan follow sebelum membaca. 📌 Maaf jika ada kesamaan kata, nama, dan tempat kejadian. 📌 Pure imajinasi saya. 📌 Maaf jika ada ketidak sambungan kata. 📌 Baca part 15 dan seterusnya dulu ••|•• Alergan yang diisi oleh 8 manusia aneh, yang...