---------------------------------------------------------
Enjoy the story guys
---------------------------------------------------------
"Masuk." Ucap guru yang sedang mengajar pada saat itu, Bu Arin, guru mata pelajaran bahasa Inggris.
Karel, Putra, Catra, dan Gia masuk ke ruang kelas dengan kepala menunduk.
Setelah 2 jam mereka dijemur di bawah panasnya matahari yang membara.
Akhirnya, Bu Ernie membebaskan mereka dari hukuman itu. Namun, keputusan itu tidak diberikan cuma-cuma.
Bu Ernie membebaskan mereka karena sudah lelah dengan peraduan bacot antara dirinya dengan Putra.
Hanya karena perihal lebih tinggi mana antara menara Eiffel dengan konde yang ada di atas kepala Bu Ernie.
Throwback on
"Ada pelajaran apa kalian hari ini?" Tanya Bu Ernie, kala ia sampai di depan Putra.
Karena hari ini tidak ada yang terlambat selain mereka berempat. Jadinya guru-guru killer ini kerjaannya sedikit.
"IPS Bu." Jawab Putra yang sedang menahan perih di matanya karena terkena keringat nya yang jatuh.
"Gia, Gia, tiupin dong tolong." Ucap Putra Sudah tidak tahan lagi menahan perih matanya, sembari menyerongkan badannya menghadap Gia.
Gia belum merespon apa-apa. Karena ia tahu ada Karel disini. Bisa-bisa jika ia beneran membantu Putra, Karel akan ngambek tujuh hari tujuh malam.
"Enggak usah macem-macem." Ucap Karel seraya menarik lengan baju Putra yang dilipat sedikit "Sini sama gue aja."
"Nanti kalo Lo yang tiup, sekalian matanya ikut lepas anjir." Tolak Putra.
"Bacot lo sini cepetan." Akhirnya Karel yang akan meniup mata Putra.
Karel sudah mendekatkan wajahnya pada mata Putra. Ia meniupnya lumayan keras hingga Putra mengaduh sakit.
"Pelan-pelan Rel, perih."
"Kanan dikit, kiri, eh kurang kanan dikit." Instruksi Putra.
"KALIAN INI RIBUT SEKALI. SINI IBU AJA YANG TIUP PAKE VACUM CLEANER." Geram Bu Ernie mengarahkan Vacum Cleaner yang ada ditangannya mendekat pada wajah Putra.
"Bukannya ke tiup malah mata saya yang hilang Bu." Ucap Putra seraya mengucek matanya.
"Yang penting kan matamu gak perih lagi." Ucap Bu Ernie santai.
Gia dan Catra yang sejak tadi menyimak seketika terkesima dengan penuturan Bu Ernie.
Sudah seperti psycophat saja ia mengatakan seperti itu pada muridnya.
"Gausah repot-repot Bu. Udah ga perih kok." Final Putra mengakhiri perdebatan psycophat ini.
"Baiklah, kalau seperti itu." Ujar Bu Ernie.
"Karena hari ini kalian ada pelajaran IPS, dan kalian terlambat. Maka, saya yang akan mengajar IPS pada kalian." Sambung Bu Ernie.
"Disini Bu? Kenapa ga sekalian di ruang kepsek aja bu." Ucap asal Catra yang mendapat senggolan dari Gia.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bellagia
Fiksi Remaja📌 Budayakan follow sebelum membaca. 📌 Maaf jika ada kesamaan kata, nama, dan tempat kejadian. 📌 Pure imajinasi saya. 📌 Maaf jika ada ketidak sambungan kata. 📌 Baca part 15 dan seterusnya dulu ••|•• Alergan yang diisi oleh 8 manusia aneh, yang...