24. Question

21 6 0
                                    

Sedari tadi Gia sudah terbangun dari tidurnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sedari tadi Gia sudah terbangun dari tidurnya. Ia melihat kesana kemari dimana ia sekarang. Ia tidak pernah ke tempat seperti ini sebelumnya.

Ia mencoba mengingat apa yang terjadi padanya tadi malam. Astaga, penculikan. Tapi penculik mana yang memberi room berbintang 10 seperti ini? Ditambah dengan suasana luar yang tampak rindang.

Akhirnya, ia melihat ke arah jendela. Penjagaan di mansion ini sangat ketat. Terlihat para maid itu sedang berjaga dengan pakaian serba hitamnya. Ditambah senjata yang tampak gagah berada pada genggaman mereka.

Gia berfikir apakah ia sekarang berada pada dunia fiksi? Tapi mengapa ini terasa begitu nyata.

Atau ia habis di perkosa? Tapi mengapa pakaiannya masih lengkap? Juga tidak acak-acakan. Juga tidak ada yang sakit sama sekali.

Atau mau dijadikan tumbal pesugihan? Tapi masa iya. Penjagaannya aja udah kayak pengawal ratu Elizabeth.

Cklek

Suara yang timbul sepersekian detik itu lantas membuat Gia membalikkan badannya.

Terlihat seorang berbadan tegap nan bersahaja itu memasuki kamar itu. Ia berjalan hingga ia sampai berada di hadapan Gia.

Sebelum mengucapkan kata-kata, lelaki itu menampakkan senyumnya. Bukan karena apa, wajah Gia sudah sangat panick, layaknya ayam kebelet kawin.

"Selamat pagi, nona Edwilan." Ucap lelaki berjas hitam itu.

Wooo, ganteng guys. Masi single gak yaa? Batin Gia.

"Siapa kamu? Dan dimana saya?" Cecar Gia pada beberapa pertanyaan untuk orang yang ada di hadapannya itu.

"Jangan mendekat." Ucap Gia lagi kala seseorang itu mulai mendekati nya lebih dekat lagi.

"Oh, baik. Saya perintahkan satu hal padamu, nona Edwilan. Jangan coba-coba berontak jika tidak mau terjadi hal-hal yang tidak menyenangkan." Peringat seseorang itu.

"Jangan coba-coba sakiti saya atau saya teriak." Ancam Gia yang hanya dihadiahi senyuman oleh lelaki itu.

"Oh tenang-tenang nona Edwilan. Saya tidak akan melakukan apapun pada anda." Ucap yakin lelaki itu.

Gia mulai melihat seseorang itu dari atas hingga bawah. Semua pakaian yang ia pakai berkelas dunia. Mana ada dukun seganteng dan Serapi dia.

"Apa mungkin dengan menculik saya termasuk bukan perlakukan apa-apa?" Ucap Gia menelisik.

"Tenang dulu. Silahkan dimakan dulu sarapannya nona." Ucap lelaki itu. Dan setelah itu masuklah beberapa pelayan untuk memberikan sarapan itu pada Gia.

"Tidak perlu. To the point ada masalah apa anda dengan saya?" Tanya Gia serius.

"Baik, jika anda memaksa. Silahkan bersihkan diri anda terlebih dahulu. Tolong Agnese bantu nona Edwilan membersihkan diri." Perintah Seseorang itu pada pegawai wanita yang tampak membagikan senyum merekahnya.

Bellagia Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang