15. Gara-gara Putra🔥

32 7 0
                                    

---------------------------------------------------------

Enjoy The Story Guys

---------------------------------------------------------

"Kita makin telat gara-gara Lo ya Put." Tuduh Gia pada Putra.

Ya memang, sekarang mereka semua tengah dihukum menghadap sang saka merah putih.

Dibawah terik matahari yang begitu panasnya membakar kulit. Mungkin mereka semua akan kering bagaikan ikan asin jika terus menerus di bawah  sinar matahari ini.

Tadi setelah lolos dari Pak Puji dan Bu Ernie. Putra berkata jika ia merasa perutnya sakit.

Dan berakhir Karel, Catra dan Gia menunggu Putra di toilet sampai ia selesai membuang hajatnya.

Jika kalian tahu berapa lama manusia Dugong itu di dalam kamar mandi. Percayalah mungkin itu bisa dipakai mandi, bersihin toilet sekalian.

Tapi, karena memang soulmate jadilah mereka menunggu Putra.

Flashback on

"Putra, Lo lama banget sela ketahuan ini." Ucap Catra.

"Kita udah ketinggalan 2 pelajaran cuma gara-gara nunggu Lo boker." Sambung Karel.

"Sabar anjir, ini masih mampet." Jawab Putra dari dalam toilet itu.

"Beliin gue kolak Napa?" Pinta Putra.

"Buat apa kau minta kolak bodoh?" Tanya Catra Heran.

"Ini keras bat sumpah, keringat dingin gue ngedennya." Jawab Putra susah payah ditengah perjuangan nya di dalam toilet.

Karel memikirkan kolak yang dimaksud oleh Putra. Ternyata ia membutuhkan obat pelancar BAB.

Bukan kolak, kalo makan kolak tambah mencret.

"Microlax dodol, bukan kolak, kalo kolak mah tambah mencret Lo." Ucap Karel.

Gia hanya bisa memperhatikan pertikaian tiga orang ini. Bodoh saja rasanya jika ia ikut nimbrung.

Jika dipikir pikir 2 pelajaran sudah dihabiskan hanya untuk sekedar menunggu Putra keluar.

Itu bisa sekalian ngitung volume bak kamar mandi, ngitung kecepatan air sampe bak penuh, terus bisa sekalian ngitung tekanan.

"Gia." Panggilan itu membuat Gia tersadar dari lamunannya. Ternyata Karel memanggil nya.

"Apa?"

"Capek kan?"

"Enggak."

"Sini tidur." Ucap Karel sembari menepuk pahanya.

"Aduh Gedeg bat gue ngeliat yang uwu-uwu."

"Bacot jomblo."

Bellagia Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang