"Bagaimana caraku agar bisa menghancurkan mu?"
"Dia harus merasakan apa yang aku rasakan."
"Tapi itu memang karena kesalahanmu."
"Kau menyalahkan ku?"
"Memang kau yang mulai mengganggunya lebih dulu."
"Sudah lah lupakan saja. Itu sudah terjadi 12 tahun yang lalu."
"Tidakkah kamu berpikir akan Karel?"
"Tidak peduli, dia adalah alat."
---
"Kenapa Karel?"
"Masuk mobil."
"Ok."
Setelah membukakan pintu untuk Gia. Karel memutari mobil dan masuk ke dalam kursi kemudi.
Tak ada percakapan selama perjalanan itu. Hanya ada suara dentuman musik dari lagu easy on me milik Adele.
Tampak Karel sedang menahan amarahnya. Dengan genggaman tangannya pada setir mobil itu. Garis biru dan ungu timbul pada lengannya.
"Karel."
"Diem."
"Kenapa?"
Tak ada jawaban, akhirnya Gia memilih diam. Ia memainkan jari-jari kukunya sembari menggigit bibirnya.
Kadang Gia susah mengontrol dirinya sendiri. Sebenarnya ia juga masih tidak percaya jika tadi ia bisa mengatakan itu pada angel wings layaknya psikopat.
Ditengah perundingan yang terjadi di dalam pikiran Gia itu. Gia merasa kendaraan yang ditumpangi nya saat ini berhenti. Tidak ada tanda-tanda kehidupan di mobil ini.
Benar saja, Karel sudah tidak ada di sebelahnya. Entah ia pergi kemana. Gia pun menolehkan pandangannya ke arah samping, dan ya ia menemukan Karel sedang membeli minuman di minimarket itu.
Terlihat ia membeli minuman kesukaannya, yogurt mango and carrot. Dan tidak hanya satu sepertinya ia membeli satu kardus.
Karel mengitari mobil untuk memasukkan satu kardus minuman itu ke bagasi.
Kemudian berjalan lagi menuju kursi kemudi. Karel sudah duduk dengan baik di atas kursi itu. Tapi sepertinya tidak ada pergerakan dari Karel untuk memberikan minuman ditangannya pada Gia.
"Karel?"
"Ini minum."
"Makasi."
"Jangan diulangi lagi."
"Maaf."
"Kalau emang itu terjadi lagi nanti. Panggil aku."
"Aku bisa sendiri."
"Coba pikir tadi kalo gaada Alfa. Gimana kamu sekarang?"
"Aku bakal ketemu sama ayah. Gaada lagi Gia yang sengsara, gaada lagi Gia yang nyusahin."
"Siapa yang bilang nyusahin?"
"Emang gaada yang bilang, tapi aku sadar diri."
"Aku dan Alergan bantu kamu, ya karena kita mau. Kita sayang sama kamu."
"Aku benci kata-kata itu. Ayah aku juga ngucapin hal kayak gitu ke aku. And see apa yang dia lakuin ke aku? Dia selingkuh sama sekretaris nya."
"Ayah kita sama. Orang yang sudah meninggalkan Mamah Hanin yang tengah mengandung Rere adik saya."
"Siapa Rere? Dan adik? Kamu anak tunggal Karel."
"Saya memiliki satu adik perempuan, namanya Rere." Ucap terpaksa Karel. Mau bohong, juga buat apa. Itu hanya akan tambah membuat Gia curiga pada dirinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bellagia
Teen Fiction📌 Budayakan follow sebelum membaca. 📌 Maaf jika ada kesamaan kata, nama, dan tempat kejadian. 📌 Pure imajinasi saya. 📌 Maaf jika ada ketidak sambungan kata. 📌 Baca part 15 dan seterusnya dulu ••|•• Alergan yang diisi oleh 8 manusia aneh, yang...