Siete

1.6K 224 95
                                    

Langit senja mulai tampak, memancarkan semburat oranye di antara biru langit

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Langit senja mulai tampak, memancarkan semburat oranye di antara biru langit. Di balik sebuah pagar jaring besi yang membatasi lapangan bola di taman kota, berdirilah seorang pemuda cantik yang tampak terhanyut dalam permainan sepak bola yang dimainkan oleh anak-anak berusia sekitar enam hingga tujuh tahun.

Sungguh mengingatkannya pada masa-masa mudanya di Meksiko. Bermain bola menjadi kegemaran seluruh anak-anak seusianya pada masa itu.

Tiba-tiba bola yang di tendang oleh salah satu anak itu melambung tinggi hingga keluar dari pembatas. Hyunjin dengan refleks melompat dan menangkap bola tersebut sebelum bola itu jatuh dan menggelinding jauh.

Ia lempar kembali bola tersebut memasukk arena lapangan, membuat anak-anak berterima kasih pada Hyunjin. Ah, mungkin ada baiknya jika ia bermain sepak bola lagi, suatu saat nanti.

Kakinya tergerak untuk segera meninggalkan tempat itu. Namun, ketika matanya menangkap sosok berambut pirang yang ia temui kemarin membuat wajahnya berubah masam dan mulai berbalik arah.

"Ada satu hal yang harus kau ketahui." Hyunjin terkesiap melihat Chris yang sudah berada di depan wajahnya.

Ia menoleh ke belakang lalu ke depan, ke belakang lalu ke depan lagi. Memastikan bahwa penglihatannya salah.

Bukankah seharusnya Chris datang dari arah yang berlawanan? Bagaimana bisa ia berada di depan wajahnya dalam sekejap mata.

"Pergilah pastor gadungan, cabul, dan penguntit. Atau aku akan berteriak!" ancam Hyunjin. Pesan yang cukup banyak Chris kirimkan tadi pagi benar-benar membuatnya bergidik ngeri.

"Itu bukan ketikanku. Itu ketikan asistenku," jelas Chris meski tak sepenuhnya jujur.

"Seorang pastor punya asisten?" tanya Hyunjin.

"Ya... memang begitulah kenyataannya."

Hyunjin menatap Chris malas. Ia semakin yakin bahwa pastor ini memiliki kelainan mental. Mulai dari sang pastor yang berlaku tidak sopan padanya pada pertemuan mereka yang pertama di gereja.

Kemudian, pertemuan kedua mereka dengan Chris yang datang secara tiba-tiba. Menghampirinya di cafe dengan segelas espresso.

Lalu, hari ini. Bagaimana Chris bisa tahu keberadaannya dan tiba-tiba sudah berada di depan wajahnya. Hyunjin ingat dengan jelas, matanya tidak buram. Chris sebelumnya berada jauh dari tempatnya berpijak.

Belum lagi pesan-pesan dengan emoji menggelikan yang ia terima tadi pagi. Itu menambahkan kesan buruk bagi Hyunjin terhadapnya.

Hyunjin semakin yakin, bahwa ia hanyalah seorang penguntit sakit. Tapi, Hyunjin bukan seorang publik figur, lantas apa yang diinginkan pemuda ini.

"Aku tahu kau pasti akan berpikiran yang aneh-aneh. Oleh sebab itu, aku ingin menjelaskan dan meluruskan segalanya. Kau lihat benda ini?" Chris mengeluarkan ponsel yang sudah dalam kondisi mengenaskan dari sakunya.

Rebellion Redemption (ChanJin) ✔️ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang