Treinta y Cuatro

2K 160 98
                                    

Mengapa, kesedihan selalu membuat suasana menjadi hening, membuat suasana menjadi bungkam akan kata-kata

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



Mengapa, kesedihan selalu membuat suasana menjadi hening, membuat suasana menjadi bungkam akan kata-kata. Hanya kesedihan yang membuat semua orang tertunduk, meraung sembari mengucurkan air mata.

Dengan tangan yang bergetar, Seungmin pejamkan mata milik Chris membiarkan sang kakak tertua mengarungi tidur abadinya.

Lucifer, pengkhianat itu akhirnya mati oleh belati yang telah bercampur dengan dari stigmata. Ia tertusuk tepat di jantungnya oleh kelakuan Abraxas, iblis yang dulunya adalah pengikut setia Lucifer.

Tujuh Malaikat Agung berhasil membunuh Abraxas namun, mereka telat untuk menyelamatkan Lucifer dan kini mereka hanya dapat tertunduk melihat kematiannya.

Luka lama memang tidak dapat sepenuhnya dihapuskan namun, luka lama tentu dapat disamarkan. Lagi pula mereka tetaplah saudara.

Perlahan, tubuh Lucifer menghilang hanya menyisakan busana yang sempat terpakai. Chan pun menghela napas berat, mulai saat ini ialah yang tertua di antara mereka semua.

Ia tatap satu persatu adiknya dengan pandangan sendu hingga Seungmin menjadi atensi terakhirnya.

"Aku... ingin mendinginkan kepalaku." Seungmin berujar dingin lalu pergi menghilang ke suatu tempat di mana hanya ada dia sendiri di sana.

...

Hyunjin menangis tersedu-sedu. Ia tak dapat membendung semua dukanya. Pria yang baru saja melahirkan tiga bayi kembar yang teramat sehat dan selamat sampai ke dunia harus dikejutkan oleh kabar suaminya yang telah tiada.

Chan dan Lucas yang datang memberi kabar duka juga tidak dapat berbuat apa-apa. Hyunjin tampak menggila, ia menangis layaknya orang kesetanan.

Kedua sahabatnya ada di sana, berusaha untuk menenangkan Hyunjin meski perasaan mereka pun juga sama kacaunya.

Ketika Hyunjin sudah mulai tenang ia datangi kamar bayi di mana ketiga anak kembarnya dan Chris sedang tertidur lelap.

Jalannya terseok, ia masih terlalu lemah pasca persalinan. Wajahnya basah oleh air mata, bibirnya pucat oleh karena kabar mengejutkan.

Ia berdiri di sisi samping tempat tidur bayi dan tangannya tertumpu di atas pagar pembatas. Ia tatap tiga anak kembarnya lalu kembali terisak.

"Putri kami, anak pertama. Ayahmu berpesan padaku, bahwa kau harus kunamai dengan nama Blue Ivy yang jika dibalik akan menjadi Eulb Yvi yang dalam bahasa Ibrani diyakin berarti Lucifer's Daughter. Wajah dan seluruh rupamu membuatku seolah sedang bercermin."

Hyunjin kecup lembut kening Ivy Bang yang membuat bayi pertama itu menggeliat pelan. Lalu ia beralih pada putranya, anak kedua.

"Tampan, kau benar-benar duplikat ayahmu. Mulai dari mata, hidung, hingga bibir. Daemon Bang, itulah pesan Ayahmu agar kau kunamai demikian." Hyunjin kecup pula kening putra satu-satunya.

Rebellion Redemption (ChanJin) ✔️ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang