Treinta y Uno

1.6K 160 34
                                    

Lolongan keras seekor serigala di malam kota metropolitan itu menimbulkan jutaan tanda tanya besar bagi para penduduk

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Lolongan keras seekor serigala di malam kota metropolitan itu menimbulkan jutaan tanda tanya besar bagi para penduduk.

Adakah serigala liar yang lepas hingga masuk ke kawasan pemukiman? Oh, pihak kehutanan akan mereka salahkan setelah ini.

Namun, nyatanya sosok serigala yang mereka maksud bukanlah serigala biasa. Lycan, mahakarya besar yang pernah Lucifer ciptakan tengah berlari dengan kecepatan tinggi.

Penciuman tajamnya menangkap bau amis dari seseorang yang begitu familiar. Sesampainya ia di depan manor tua penciptanya, tanpa berpikir dua kali, ia menerjang pintu mahoni tua yang masih sangat kokoh itu hingga hancur.

Suasana manor tua angker dengan beberapa perabotan dan fasilitas penunjang yang telah rusak, usang dan bahkan dipenuhi oleh sarang laba-laba menyambutnya.

Bau amis darah semakin tercium kuat membuatnya tergesa-gesa menghampiri salah satu kamar yang terkunci, membuatnya harus menghancurkan daun pintu tersebut dan menerobos masuk.

Betapa terkejutnya ia mendapati si dokter manis berambut pirang itu terluka parah dengan darah berceceran di lantai.

Si Lycan muda segera menghampiri si dokter manis itu, mengubah posisi si pirang dari telungkup menjadi telentang, mengendus-endusi tubuhnya, mendengar denyut nadinya yang berdetak tidak stabil.

Ia jilati luka-luka yang terpahat di tubuh si pirang hingga perlahan luka mulai tertutup kembali. Meski demikian, wajah pucat si pirang masih menunjukkan bahwa ia tidak sadarkan diri.

Hal itu membuat si Lycan muda sang penerus generasi ke delapan segera pergi ke kamar yang lain, mendapati bau amis darah yang tak kalah sama setelah tubuh si pirang ia baringkan di ranjang yang layak.

Di kamar yang lain terdapatlah seorang pemuda manis yang tidak kalah sama nasibnya dengan si pirang tadi.

Buru-buru ia hampiri pemuda manis itu untuk diberikan pertolongan namun, derap langkah kaki yang lain terdengar di telinganya yang runcing dan berbulu.

Derap langkah kaki yang sekejap ada kemudian menghilang kemudian kembali terdengar dalam jeda beberapa detik.

"Minho?"

"Get away from him." Tatapan dingin sang Vampire muda terlihat amat sangat menusuk, membuat siapa saja yang dipandangi seperti itu akan membeku seketika seakan-akan terhipnotis oleh tatapan yang amat sangat mengintimidasi.

"He's wounded... so bad," lirih Changbin melalui mind link-nya.

Minho meloloskan helaan napas berat, mati-matian menahan dahaga meski sekarang tenggorokannya terasa panas dan kering.

Darah Jisung yang menggenang begitu harum, begitu semerbak membuat dirinya tidak mampu menahan diri.

Bibir pucat yang terkatup rapat itu perlahan mulai bergetar, menahan dua taring panjang yang akan segera muncul karena kontrol akan dirinya sendiri mulai goyah.

Rebellion Redemption (ChanJin) ✔️ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang