Veinticinco

1.5K 184 86
                                    

Mata cantik itu terbuka perlahan-lahan, mendapati dirinya terbaring di kamar yang bukan kamarnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



Mata cantik itu terbuka perlahan-lahan, mendapati dirinya terbaring di kamar yang bukan kamarnya. Selimut pun tampak membungkus tubuhnya hingga sebatas dada.

"J-jinnie, something wrong? Kau ingin minum?" Pertanyaan Felix menjadi suara pertama yang Hyunjin dengar setelah tidurnya yang singkat.

Perlahan-lahan, air mata Hyunjin kembali mengggenang ketika tidak mendapati seseorang yang dicari-cari olehnya.

Bagaimana ia bisa tidur dengan tenang sementara satu-satunya yang ia yakini bisa menjaga ia dan bayinya tidak ia temukan di kamar ini.

"Chris hiks... aku mau Chris..." isakan mulai terdengar kembali sebelum berubah menjadi tangisan histeris karena yang dipanggil-panggil tidak kian muncul.

Changbin, Minho serta Jisung yang berada di ruang tamu mau tak mau harus kembali ke dalam kamar Jisung untuk mengecek keadaan Hyunjin.

Felix yang memang terlatih untuk menghadapi pasien terlihat tenang, berusaha untuk mengatakan pada Hyunjin bahwa semua baik-baik saja dan tidak terjadi apa-apa.

Meski, itu sangat tidak membantu karena kejadian mengerikan baru saja terjadi sekitar tiga puluh menit yang lalu.

"CHRIS!!! AKU MAU CHRIS!!!" jerit Hyunjin. Changbin yang mendengarnya dengan tanggap segera mengirim mind link kepada Master-nya yang sepertinya sedang berada di atas atap gedung.

Hingga beberapa saat kemudian, Chris masuk ke apartemen Jisung tanpa perlu membuka pintu terlebih dahulu.

"CHRIS!" panggil Hyunjin ketika melihat suaminya yang sudah datang menghampirinya. Ia hendak beranjak dari atas ranjang untuk menghampir Chris namun, ditahan oleh Felix.

"Ssst, tenang." Chris sedikit terkesiap. Baru saja mendudukkan bokongnya ditepian ranjang, lehernya sudah dipeluk erat oleh pria manis dengan rambut panjang sebahu itu.

Kemeja hitam kesayangannya bahkan harus basah oleh air mata Hyunjin, lengan yang memeluknya tampan bergetar masih belum bisa keluar dari fase ketakutannya.

"Chris... tempat ini, ruangan ini. Dia... dia... hendak membunuh bayi kita di tempat ini. Chris aku takut..." meski suara Hyunjin tidak terlalu jelas terdengar namun, Chris mengerti maksudnya.

"Kita ke ruang tamu sejenak. Suasananya lebih terang. Kau bisa menenangkan diri. Jangan khawatir, aku sudah berjanji tidak akan ada yang berani berbuat jahat kepadamu karena ada aku di sini."

"T-tapi... seluruh lampu pecah." Ah, Chris baru menyadari hal itu. Seluruh lampu di ruang apartemen Jisung memang dipecahkan oleh aura hitam.

Chris pun menjentikkan jarinya dan dalam sekejap, seluruh pecahan bohlam mulai terangkat naik, menyatu dan kembali seperti semula.

Seluruh lampu di apartemen menyala dengan begitu terang. Hyunjin bahkan harus memejam erat matanya karena harus menyesuaikan ulang cahaya yang masuk berasal dari lampu yang baru menyala kembali.

Rebellion Redemption (ChanJin) ✔️ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang