Diez

1.4K 210 100
                                    

Hyunjin membuka matanya perlahan, mendapati dirinya di sebuah ruangan antah berantah yang tidak ia ketahui pasti

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



Hyunjin membuka matanya perlahan, mendapati dirinya di sebuah ruangan antah berantah yang tidak ia ketahui pasti.

Tubuhnya terbaring kaku, ia tidak dapat menggerakkan tubuhnya.

Mengapa...

Mengapa ia tidak bisa menggerakkan kedua tangannya serta kedua kakinya.

Namun, seketika ia mulai sadar bahwa tubuhnya telah terperban sempurna. Orang-orang yang tidak dikenalnya datang menghampirinya.

Menggotong tubuh yang terbujur kaku, tangan menyilang di dada, terbalut perban dari ujung kaki hingga ujung kepala dengan hanya menyisakan matanya saja.

Otaknya cerdasnya terus bekerja, memikirkan apa yang terjadi padanya. Ia masih seratus persen sadar. Lantas, mengapa... mengapa mereka memperlakukannya layaknya orang yang...

Dimumifikasi...

"HMMPHHHH"

Pekik Hyunjin, berusaha berteriak meski mulutnya sudah terbalut oleh perban yang tebal dan bau balsem yang telah menyeruak.

Yang benar saja, ia belum mati tapi sekarang diangkut untuk diletakkan di dalam sebuah peti sarkofagus.

Hyunjin bergerak sekuat tenaga, berusaha melepas diri. Menggerakkan tubuhnya berharap orang-orang sadar bahwa ia belum mati.

"HMPPPHHH HMPPHHHH" pekiknya terus menerus. Namun, orang-orang itu seakan tuli dan meletakkannya ke dalam peti sarkofagus.

Hyunjin menggeliat panik, perban yang melilit seluruh tubuhnya terikat begitu erat. Hingga sampai pada akhirnya salah satu dari mereka mulai menutup peti sarkofagus itu dengan tutup peti yang berduri tajam dan panjang.

Hyunjin memejamkan matanya sekuat tenaga, tidak ingin melihat tutup peti berduri itu tertutup dan otomatis merajam tubuhnya.

Beberapa detik kemudian, Hyunjin merasakan keanehan. Peti sarkofagus itu telah tertutup namun, ia tidak merasakan sakit di sekujur tubuhnya.

Kembali ia buka kelopak matanya, mendapati dirinya berada di sebuah kotak persegi panjang sempit, gelap dan sesak.

Ini bukan sarkofagus, ini hanyalah peti biasa. Siapa yang berani berbuat setega ini padanya? Ia belum mati. Lantas, mengapa ada orang yang tega memumifikasinya dengan paksa dan menguburnya dengan paksa.

Hyunjin berteriak dan terus menggeliat meski pergerakannya sangat terbatas. Ia harus segera membebaskan dirinya.

Namun, semakin ia memaksa maka semakin erat pula perban-perban itu membalut tubuhnya. Membuatnya semakin sesak dan semakin kesulitan mengambil napas.

Perlahan namun, pasti. Hyunjin dapat merasakan sesuatu.

Sesuatu yang menjalar naik ke atas tubuhnya dan jumlahnya sangat banyak.

Rebellion Redemption (ChanJin) ✔️ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang