Veintiuno

1.6K 203 147
                                    

Chris membuka kedua kelopak matanya, mengerjap-erjap di kala sinar matahari berusaha menembus penglihatannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



Chris membuka kedua kelopak matanya, mengerjap-erjap di kala sinar matahari berusaha menembus penglihatannya.

Tirai yang sedikit tersingkap kini tertutup kembali dengan sendirinya, menghalau masuknya sinar matahari membuat suasana kamar itu kembali gelap.

Ia tarik kembali selimut itu hingga menutupi tubuhnya hingga leher dan membalik posisinya menghadap ke arah kiri. Ke arah yang menghadap Hyunjin yang masih tertidur lelap.

Matanya kembali terpejam demi menuntaskan tidurnya yang ia rasa masih kurang.

"Nnghhh..." rintihnya si pemuda cantik dalam lelapnya. Jari lentik itu refleks memegangi perutnya dan berusaha mengusapnya.

Meski masih terpejam dalam tidurnya, raut wajah Hyunjin terlihat gelisah seakan-akan menahan rasa sakit.

Chris yang mendengar rintihan pelan itu membuka sebelah matanya sesaat sebelum kembali memejamkan matanya namun, beringsut mendekati pengantinnya.

Telapak tangan kasar dan berurat itu menelusup masuk ke dalam piyama Hyunjin dan mulai mengusap pelan perut yang masih rata.

Hyunjin yang tadinya terlihat gelisah dalam tidurnya kini berangsur tenang oleh sebab perbuatan Chris.

Tiada yang perlu dikhawatirkan, darah dagingnya hanya ingin memastikan ayahnya berada disekitarnya dan menjaga dirinya serta inangnya.

Tunggu... kata inang terlalu kasar. Seolah-olah darah dagingnya hanyalah parasit yang menumpang hidup di dalam tubuh pemuda berstigmata yang tengah tidur di sampingnya.

Chris harus mencari kata yang cocok untuk Hyunjin dan tentunya bukan inang. Lantas apa?

Hyunjin tersentak bangun seraya menutup mulutnya, berlari terbirit-birit menuju kamar mandi dan mulai mengeluarkan isi perutnya.

Hal ini seakan sudah menjadi aktivitas biasa di pagi hari. Membiarkan ina—baik, sebut saja inang karena Chris belum menemukan kata yang paling cocok bagi pemuda yang mengandung darah dagingnya.

Ia membiarkan sang inang selesai memuntahkan isi perutnya sebelum ia benar-benar beranjak dari ranjang dan masuk ke dalam kamar mandi.

Antisipasi bila Hyunjin lemas atau bahkan pingsan setelah mengalami morning sickness. Sebagai seorang ayah, ia tentu harus protektif terhadap calon buah hatinya.

Siapa yang akan mengambil alih neraka bila terjadi apa-apa pada darah dagingnya yang akan lahir delapan bulan dari sekarang.

"Kau bisa berjalan?" Chris menyandarkan tubuhnya ke samping pintu kamar mandi seraya bersedekap dada.

Hyunjin terlihat masih setia berdiri di depan wastafel seraya berkumur-kumur. Wajahnya terlihat lelah setelah mengalami morning sickness.

Apa semua wanita yang hamil merasakan apa yang kini tengah ia rasakan? Sungguh, Hyunjin akui para wanita adalah yang paling tangguh.

Rebellion Redemption (ChanJin) ✔️ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang