Diecinueve

1.7K 204 162
                                    

"Aarghhhh!!!" teriak Hyunjin kencang membuat Chris menyeringai mendengar teriakan frustrasi itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.




"Aarghhhh!!!" teriak Hyunjin kencang membuat Chris menyeringai mendengar teriakan frustrasi itu. Si pemuda cantik berlari keluar dari ruang makan.

Kaki yang berlapis pantofel hitam itu lantas mengikuti kepergian Hyunjin. Namun, Seungmin tidak tinggal diam dan berusaha ikut mengejar Hyunjin.

'Hadang dia!' titah Chris kepada para Vampire, dan beberapa Vampire pun datang mencegat Seungmin, membuatnya lebih leluasa mengikuti kepergian Hyunjin.

Apa pemuda cantik itu akan bunuh diri? Oh pertunjukkan yang menarik dan tidak boleh ia lewatkan.

Ia ikuti derap langkah kaki yang terarah keluar manor. Ditatapnya pemuda cantik yang kini berdiri di samping mobilnya dengan tubuh yang bergetar.

Air matanya berlinang dan di kedua tangannya, tergenggam sebuah gagang belati yang tak bermata pisau.

"Apa kau tahu bahwa para keluarga kerajaan Britania Raya selalu membawa sepasang pakaian berwarna hitam setiap bepergian dan mengapa?" tanya Chris.

"Untuk berjaga-jaga bila ada salah satu anggota yang meninggal. But no worries, the Devil always wearing black." Yang dijawab pula oleh dirinya sendiri.

"Jikalau kau ingin bunuh diri, itu bukan alat yang tepat untuk menyayat nadimu. Gunakanlah pisau yang tajam." Chris melempar sebuah belati hitam dengan gagang berbentuk sayap iblis ke atas tanah yang hanya berjarak tiga langkah dari tempat Hyunjin berdiri.

Tubuh itu masih bergetar karena menangis dalam diam. Chris melesak masuk kedua tangannya ke saku celana, menunggu Hyunjin yang akan mengakhiri hidupnya.

"Apalagi yang kau tunggu, hmm?" tanya Chris tidak sabaran, terlihat bosan melihat Hyunjin yang masih memegangi gagang belati tak bermata pisau itu.

"Oh, aku lupa." Ia menengadahkan tangannya sejenak membuat sesuatu melayang dari ruang tamu, terbang begitu cepat hingga sampai ke dalam genggamannya.

Chris mulai membuka alkitab yang kini sudah berada di tangannya. Menjilat telunjuknya sebelum membalikkan lembaran-lembaran itu.

"Berhubung aku sangat-sangat mencintai pekerjaanku di bumi. Dan memang sudah tugas seorang pastor untuk memimpin misa duka bila dibutuhkan. Akan ku lakukan untukmu," ujarnya sembari mengedipkan sebelah matanya.

"Go on, kill yourself... apa lagi yang kau tunggu? Aku sudah siap dengan ayat-ayat untuk mendoakan upacara kematianmu."

Tangan itu semakin bergetar mendengar konfrontasi yang Chris layangkan. Perlahan-lahan tangannya mulai basah, lebih tepatnya, tangan kanannya.

Stigmata itu mulai mengeluarkan darah yang sangat banyak namun, darah itu tidak menetes jatuh ke atas tanah.

Darah itu mengalir, menjalari ujung belati dan membentuk mata pisau. Dan dalam sekejap mata, benda itu menjadi senjata belati yang seutuhnya dan berwarna perak.

Rebellion Redemption (ChanJin) ✔️ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang