Veintiseis

1.5K 191 36
                                    

Pemuda cantik bersurai hitam sebahu itu menatap risih dua pemuda berambut pirang dan brunette secara bersamaan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



Pemuda cantik bersurai hitam sebahu itu menatap risih dua pemuda berambut pirang dan brunette secara bersamaan. Bagaimana tidak, ia yang ingin makan dengan tenang harus diberi pelototan secara gratis.

"J-jadi pemuda yang tiba-tiba datang tadi... ayahmu?" ungkap Jisung tak percaya.

"D-d-dan dia juga adik dari suamimu?" timpal Felix

"Bisa dibilang begitu." Hyunjin menjawab santai, tak mengindahkan pandangan mata yang semakin melotot kepadanya.

"Seorang iblis memiliki adik yang seorang malaikat? Bagaimana ceritanya?" tanya Felix.

"Ya, jelaskan pada kami," tuntut Jisung.

"Long story," jawab Hyunjin singkat.

"Tidak apa-apa, kami suka cerita yang panjang," sahut Jisung.

"Yup! Bahkan kami bisa menghabiskan tiga novel tebal hanya dalam satu hari." Lagi-lagi Felix menambahkan.

"Huh, apa kalian tidak akan membiarkanku menghabiskan sup ayam ginseng ini terlebih dahulu?" tanya Hyunjin sambil mengaduk-aduk sup di mangkuknya.

"Makan sambil bercerita!" usul mereka berdua bersamaan yang dihadiahi oleh tatapan mendelik Hyunjin.

"Apa yang harus ku ceritakan, kalian sudah tahu dia ayah baptisku."

"Tapi kau tidak menjelaskan pada kami bagaimana awal mula ia bisa menjadi ayah baptismu. Bukankah, ayah baptismu Paman Ong?"

Hyunjin terdiam medengar pertanyaan Jisung. Ia terdiam karena sampai saat ini ia masih tidak yakin dan maish tidak menyangka.

Benarkah yang Chris katakan waktu itu? Bahwa Ong Seongwu adalah kekasih gelap ayahnya? Sudah berapa lama ayahnya menyelingkuhi ibunya?

"Actually I... I was shocked. Maksudku, aku bahkan tidak menyangka bahwa ia adala ayah baptisku yang sebenarnya. Dia bilang dia meminjam sebuah raga dan... ayolah, cerita ini tidak akan pernah bisa diterima akal sehat."

Jisung dan Felix saling menatap satu sama lain sebelum Felix memajukan wajahnya mendekatkan bibirnya ke telinga Hyunjin hendak membisikkan sesuatu.

"Bisakah kau tanyakan pada suamimu tentang pamanku? Beliau veteran perang, pernah bertugas saat perang Afghanistan. Apa dia ada di neraka? M-maksudku kau tahu, tentara pasti banyak terlibat baku tembak yang menghilangkan banyak nya--."

"Ekhem."

Mereka bertiga menoleh ke arah asal suara yang berdehem ke arah mereka sementara yang ditatap kini terlihat canggung.

"A-aku menganggu?" tanya pemuda manis berpakaian serba putih itu.

"T-tidak... silakan duduk." Jisung menunjuk salah satu stool chair yang masih kosong dan tidak terisi, tepat berada di sebelah Felix.

Rebellion Redemption (ChanJin) ✔️ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang