KimTae . 10

1.8K 160 6
                                    

Seokjin terus mengeluarkan air mata sehingga membasahi pipinya.

Orang yang sedang dilihatnya melalui bingkai foto itu benar-benar sudah tidak ada di dunia ini. Seokjin ingin bertemu dengannya, Seokjin merindukannya, Seokjin juga ingin memeluknya erat-erat.

"Tuhan tidak jahat, Yoongi. Tuhan menyayangimu. Hanya saja, kakakmu ini yang tidak bisa menerima kenyataan sehingga berpikir kalau Tuhan yang jahat."

"Hyung, Hoseok, dan Jimin akan kesini nanti jika sudah ada waktu yang pas." Ujarnya seraya mengusap foto Yoongi yang ada dihadapannya.

"Tunggu dulu, masih ada kakaknya yang mengunjunginya." Ujar perempuan yang sedang memperhatikan Seokjin yang sedang mendoakan sang adik.

Yap, beberapa artis besar dan cukup terkenal di Korea Selatan sana mengunjungi tempat peristirahatan terakhir Yoongi.

Bagaimanapun juga, Yoongi adalah produser mereka saat Yoongi masih hidup. Jadi, sesekali juga mereka mengunjungi dan mendoakannya.

Seokjin yang menyadari bahwa ada artis dari sang adik, cepat-cepat ia meninggalkan rumah Yoongi dan menemui artis-artis yang dulu di produseri oleh Yoongi.

"Terima kasih sudah mengunjungi Yoongi." Ujar Seokjin seraya membungkuk hormat.

"Paling tidak sebulan sekali kami selalu kesini, Seokjin-ssi." Jawabnya seraya membungkuk hormat juga.

"Bagaimanapun juga, mendiang Yoongi adalah produser terbaik kami."

Bangga nya Seokjin tak kepalang, sang adik benar-benar dihargai dan di hormati ditempat kerja nya dulu. Yang artinya, cara kerja Yoongi sangat asik sehingga artis-artisnya pun masih menghargainya meskipun Yoongi sudah tiada.

Setelah berbincang dengan kakaknya Yoongi, mereka semua kini sudah berada tepat dirumah peristirahatan Yoongi.

"Hyung... Aku rindu diciptakan lagu olehmu..." Keluh dari salah satu artis Yoongi.

"Aku juga rindu dimarahi olehmu yang terkadang jika sedang rekaman aku bernyanyi tidak serius." Timpal artis lain.

"Mari kita doakan produser Yoongi." Ajak dari salah satu temannya.

Mereka semua mengatupkan kedua tangannya, dan memejamkan matanya untuk mendoakan Yoongi.

Percayalah, Seokjin masih ada disana untuk melihat orang-orang yang mengunjungi tempat peristirahatan sang adik.

。◕‿◕。

Malam tiba, Taehyung sedang duduk di balkon apartemen Jungkook.

"Jung, ayah disini boleh? Kau temui ibumu dulu." Ujar sang ayah diruangan lain yang berada didalam apartemen.

"Namjoon, bawa adik bungsumu ini pulang ke rumah."

Adiknya menceritakan sesuatu pada ayahnya yang membuat sang ayah harus tinggal di apartemen Jungkook malam ini.

Yap, Jungkook menceritakan bahwa hari ini Taehyung benar-benar tidak ingin meminum obat sekalipun.

Sekarang, ayahnya dengan tenang bisa meminta untuk tinggal bermalam di apartemen anak bungsunya itu. Karena, sudah beberapa bulan ini, apartemen Jungkook dibayar oleh sang ayah. Ayahnya tidak mau kalau anak-anaknya hidup sulit, ayahnya masih sanggup membiayai ketiga anaknya. Walaupun anak tengahnya sedang mengalami sakit keras yang biayanya cukup mahal.

"Kim Tae Hyung." Panggil sang ayah dengan mengeja nama Taehyung.

Taehyung menoleh kearah sumber suara, itu cukup membuat Taehyung terkejut.

Sweet NightTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang