KimTae . 15

1.6K 143 6
                                        

"Kau tahu aku begitu menyukai anak kecil, Jim."

Taehyung berjalan melewati majalah dinding kampusnya.

Yap, dua hari lalu Taehyung sudah diperbolehkan pulang dan melakukan aktivitas kembali. Tapi tetap, semua harus dalam awasan orang-orang terdekatnya. Dan mulai hari ini lah ia melakukan aktivitas nya kembali.

"Taehyung-aa..." Panggil seseorang.

Taehyung tahu siapa yang memanggilnya, membuat matanya membulat seketika. Cepat-cepat ia menutupi majalah dinding yang sempat ia baca tadi.

"Hoseok hyung!?"

"Kau sedang apa? Jimin kesiangan, dia berangkat bersama Jin hyung." Jelas Hoseok.

"Hyung ada kelas pagi? Atau mengajar seni tari?" Tanya Taehyung yang mengalihkan perhatian.

"Ah, iya hyung ada kelas pagi ini. Sebentar, kau menutupi apa, sih!?" Hoseok menyingkirkan tubuh Taehyung pelan.

Min Jimin, menyogok agar selalu menang dalam mengikuti perlombaan menari.

Jimin, adik dari pelatih tari yang bernama Hoseok itu sogok sang kakak agar menang dalam perlombaan.

Setelah membaca majalah dinding itu, Hoseok hanya bisa menelan ludah.

"Hyung!? Siapa kira-kira yang membuat ini!?" Tanya Taehyung cemas.

"Tidak perlu dipikirkan, Jimin tidak pernah menyogok hyung sepeserpun. Kemampuan menari Jimin memang bagus, wajar jika banyak yang iri."

"Aku percaya itu, buktinya Jimin berhasil mengajarkanku menari sampai bisa."

"Siapa yang fitnah adikku seperti ini, Tuhan?" Gumam Hoseok.

"Ji So?" Tebak Taehyung.

"Apa? Kenapa Ji So?" Timpal seseorang yang baru saja bergabung dengan obrolan Hoseok dan Taehyung.

"Tidak ada apa-apa, Jim. Sudah kalian masuk kelas saja." Titah Hoseok.

"Ini apa, hyung? Aku penasaran." Jimin mengambil kertas yang ada ditangan Hoseok. Yap, kertas itu adalah kertas yang Hoseok sobek dari majalah dinding barusan.

"Aku menyogokmu hyung?" Tanya Jimin.

"Tidak, Jim. Kau tidak pernah menyogok apapun saat perlombaan, ini orang yang hanya iri saja." Jelas Hoseok.

"Tapi sampai dipajang di majalah dinding seperti ini, hyung.. orang itu benci padaku."

"Anak itikku ini kan orang baik, jadi wajar jika banyak yang iri." Refleks Taehyung memeluk Jimin.

"Biar hyung yang menyelesaikan ini, ya? Kau fokus belajar." Hoseok menyuruh Jimin untuk menghiraukan berita tentang dirinya.

"Iya, hyung."

"Jangan dipikirkan, masuklah ke kelas." Ujar Hoseok seraya mencium kening Jimin dengan lembut. "Jaga Taehyung jangan sampai kenapa-kenapa." Sambungnya.

"Eih! Yang adikmu siapa, sih!?" Gerutu Jimin.

"Dua-duanya!" Sahut Hoseok.

Taehyung, dan Jimin memutuskan untuk memasuki kelas karena pelajaran juga sebentar lagi akan dimulai.

"Kenapa kau menuduh Ji So, Tae?"

"Kan dia yang iri padamu, Jim?"

"Dia sudah mendapat hukuman, dan jika melakukan kesalahan lagi, dia akan mendapat hukuman yang lebih berat dari kepala prodi nya." Jelas Jimin.

Sweet NightTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang