KimTae . 12

1.7K 147 1
                                        

Melewati kemoterapi, radiasi itu bukan hal yang mudah Tuhan... Untuk kali ini, aku akan tetap berjuang untuk orang-orang yang ku sayang. Tapi maaf jika nantinya aku akan menyerah jika sudah lelah 🥀

Tulisan miring nan rapih itu adalah tulisan dari seorang Kim Taehyung. Taehyung adalah orang yang bukan mudah menyerah. Apapun akan ia lakukan selagi dirinya bisa.

Buktinya, Taehyung kuat dan sanggup jika harus dikucilkan dirumah oleh ibu nya sendiri. Bahkan sampai ia membuktikan bahwa dirinya bisa menjadi yang terbaik pun, ibu nya tetap tidak membuka mata.

Namun akhir-akhir ini, tubuhnya sangat sulit untuk diajak kompromi. Seperti kemarin, saat sedang makan bersama oleh orang-orang terdekatnya.

"Hyung, aku ingin ke toilet." Ujar Taehyung meminta izin.

"Sendiri? Atau mau ditemani?" Tanya Namjoon.

"Eung?"

"Jungkook temani kakakmu ke toilet." Titah Namjoon pada si bungsu.

Sementara Taehyung hanya menunduk karena bingung. Dirinya hanya ingin ke toilet dan membuang air kecil, tapi Namjoon sebegitu takutnya sehingga adiknya disuruh menemani Taehyung.

"Taehyungie hyung, kajja." Ajak Jungkook.

"Tae, jadi ke toilet tidak?" Tanya Namjoon memastikan.

Hening, tidak ada jawaban. Taehyung tetap menunduk.

"Tae?" Panggil Namjoon lagi.

"Taehyungie." Namjoon penasaran, akhirnya Namjoon mengangkat dagu Taehyung.

Sudah ada darah segar mengalir dari lubang hidung sebelah kiri Taehyung. Seketika pula tubuh Taehyung terkulai di bahu Namjoon.

Panik? Tentu.

Jangan tanyakan Seokjin yang panik. Dirinya langsung cepat-cepat mengeluarkan debit card dan berlari menuju kasir untuk membayar semua makanan yang dimakan oleh adik-adiknya itu.

"Cepat!" Ucap Seokjin seraya memangku Taehyung yang dibantu oleh Namjoon.

Seokjin seorang dokter, ia tidak ingin terlambat menangani seseorang walaupun sebenarnya Taehyung bukan pasien pribadi Seokjin.

Air mata Jimin sudah habis mungkin lantaran hampir setiap malam ia menangisi Taehyung sehingga saat ini ia hanya bisa terdiam melihat Taehyung collapse. Percayalah, hati nya juga panik melihat sahabatnya seperti itu. Saking paniknya, Jimin hanya bisa diam mematung.

Terlihat Namjoon yang panik terhadap adiknya. Mau tidak mau, Namjoon harus menangis didepan banyak orang.

"Kau tidak akan ikut ke rumah sakit?" Tanya Hoseok.

Sekarang tinggal lah Hoseok dan Jimin. Semuanya pergi ke rumah sakit untuk mengantar Taehyung.

"Hatiku terlalu sakit jika harus melihat Taehyung seperti itu." Jawab Jimin.

"Hey-"

"Hanya berlaku untuk Taehyung, Seokjin hyung, dan Hoseok hyung." Jimin memutus pembicaraan Hoseok.

"Aku akan menjadi seorang dokter, dan tidak mungkin aku akan bersikap seperti ini kepada pasienku." Sambung Jimin.

Kejadian ini lah yang membuat Taehyung sekarang berada diranjang rumah sakit kembali dengan infusan ditangan sebelah kirinya. Namun dibalik kejadian Taehyung...

Wooosshh!

Refleks Hoseok memeluk Jimin dan sedikit memutar tubuh Jimin. Itu cukup membuat Jimin kebingungan.

"Ada- apa, hyung?" Tanya Jimin. Wajahnya yang berada dibahu Hoseok benar-benar kebingungan.

Hoseok melepas pelukan Jimin, lalu berdiri, berlari mengejar seseorang, dan mencengkram lengan orang dengan sangat keras.

Sweet NightTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang