KimTae . 14

1.6K 147 23
                                    

Pertunjukan Untuk Pasien Anak
-Menari
-Bernyanyi
-Drama

Jimin melihat sebuah poster yang menempel di majalah dinding rumah sakit sebagai pengumuman.

"Whaa.. menari, bernyanyi, drama juga! Pasti Taehyung akan bagus kalau mengikuti drama ini." Ujarnya dengan bangga, meskipun luka dilengannya masih terasa sangat sakit.

"Kau akan senang kalau aku mengikuti drama ini?" Tanya seseorang yang tiba-tiba ada disebelah Jimin.

Wajah Jimin berubah menjadi datar seketika. Jimin tahu, kalau orang disampingnya saat ini adalah Taehyung. Maka dari itu, Jimin memilih untuk meninggalkan Taehyung begitu saja.

Tapi tidak mudah, lengan Jimin dicekal kencang oleh Taehyung yang membuat Jimin tidak bisa melanjutkan jalannya.

"Kalau kau marah, tidak seperti ini caranya, Jim." Ucap Taehyung yang lolos membuat hati Jimin semakin sakit.

"Jim, ayolah... Aku rindu dengan anak itikku."

"Kau tidak rindu denganku? Sedikitpun?" Masih tidak ada jawaban.

"Jim, kau tidak mau melihatku satu detik saja?"

"Ceritakan kalau kau marah padaku, bukan diam seperti ini."

"Baiklah kalau tidak ingin melihatku, semoga dilain waktu kita bisa bertemu lagi." Putus Taehyung yang akhirnya melepas lengan Jimin dengan perlahan.

"Hatiku sakit saat melihat lenganmu terluka seperti ini, cepat sembuh." Sebelum meninggalkan Jimin, Taehyung mengusap lengan Jimin yang terbalut perban dengan pelan.

Taehyung berjalan kembali ke ruangannya seraya mendorong tiang infusnya.

Jimin berbalik untuk melihat Taehyung yang sedang berjalan, dan terlihat tubuh Taehyung yang semakin mengecil.

Jimin berlari ke arah Taehyung, lalu memeluk Taehyung dari belakang dengan erat. Taehyung hampir terjatuh namun Jimin kuat memeluk Taehyung sehingga Taehyung bisa tertahan.

"Maafkan aku, Taehyungie." Ujar Jimin yang masih memeluk Taehyung.

Percayalah, saat ini Taehyung sedang tersenyum sangat manis ketika tubuhnya merasakan pelukan erat dari sang sahabat.

"Harusnya aku ada di samping adikku disaat adikku sedang seperti ini, bukannya menghindar karena ego... Aku kakak yang buruk untukmu kan, Tae?" Ucap Jimin yang masih memeluk erat Taehyung.

Taehyung sudah biasa mendengar kata adikku dari mulut Jimin, hanya saja Jimin sekarang jarang mengatakan itu yang membuat Taehyung sedikit terkejut.

Walaupun bulan lahir mereka hanya selisih dua bulan, Jimin tetap menganggap Taehyung adalah adiknya, adik kesayangannya.

Tiba-tiba Jimin mengembungkan mulutnya setelah melepas pelukannya lantaran kecewa. Iya, Jimin kecewa ternyata suhu tubuh Taehyung cukup tinggi.

"Hey! Anak itikku kenapa tiba-tiba murung seperti ini!?" Tegur Taehyung seraya mengangkat dagu Jimin.

Lucu!

Lucu!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Sweet NightTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang