"Memang, apa yang Tae lakukan selalu salah, ya?"
Pria paruh baya tak lain ayah Kim itu berhenti sejenak dari mengaduk secangkir teh hangat nya.
"Tae hanya ingin berhenti kemoterapi." Sambung Taehyung.
"Ayah tanya dokter Jo Woon dulu, ya?"
"Yah... Ayah..." Taehyung memasang wajah cemberut karena sang ayah tidak langsung menyetujui permintaannya.
"Mungkin Taehyung sudah lelah... Tak apa jika ingin berhenti dokter Do Han."
Yah, itu dokter Jo Woon yang tiba-tiba masuk ke ruangan dan menyetujui permintaan Taehyung barusan.
"Yang benar dokter!?" Seru Taehyung yang terlihat sangat bahagia. Padahal, dengan berhenti nya pengobatan itu, semakin cepat Taehyung akan meninggalkan orang-orang tersayangnya.
"Tapi semua nya dokter serahkan lagi sama keluarga, terutama ayahmu." Jawab dokter Jo Woon.
"Ayah serahkan sama Taetae saja." Putus sang ayah yang membuat senyuman Taehyung begitu mengembang.
"Maafkan Tae, ayah. Tae sudah lelah..."
Cengkraman tangan nya begitu kuat saat indra pendengaran nya mendengar kalimat yang sudah memutuskan sesuatu.
Bahkan tangan itu juga menyakiti diri nya sendiri. Dari lengan, wajah, hingga rambutnya yang terus menerus dijambak.
"Kau... Jahat, Tae!" Teriaknya seraya meninggalkan tempat itu.
Bugh!
"Jiminie hyung!!!"
Yap, itu Jimin yang menabrak Jungkook. Ia berlari tepat setelah menguping pembicaraan dari ruang rawat Taehyung.
"Hyung? Kenapa?" Tanya Jungkook.
"Hyung! Wajahmu merah, mata mu juga sangat sembab. Kau kenapa!?" Tanya Jungkook sekali lagi.
"Kakakmu berhenti." Jawab Jimin.
"Berhenti apa!?"
"Kemoterapi." Jawab Jimin singkat.
"NE!? Kau tidak bercanda, hyung!?"
"Untuk apa aku bercanda Jungkook-aa!? Kakakmu benar-benar keterlaluan!" Jimin meninggalkan Jungkook begitu saja.
"Argh!"
Jungkook berlari kencang, tangannya mengepal kuat, mata nya memanas lantaran menahan tangis, dan tiba akhirnya didepan pintu ruangan Taehyung.
Brugh!
Pintu nya terbanting kencang hingga menimbulkan suara. Yah, jangan ditanya tenaga kelinci bongsor itu.
"KENAPA KAU MELAKUKAN ITU HYUNG, KENAPA!?" Murka Jungkook begitu masuk kedalam ruangan.
Mata Namjoon membulat saat melihat apa yang telah adiknya lakukan. Yap, itu perbuatan buruk. Jungkook juga berbicara dengan nada tinggi.
"Sopan kau seperti itu ke kakakmu, eoh!?" Tegur Namjoon.
"Dia gila hyung!" Ujar Jungkook.
"Kau yang gila!" Bantah Namjoon.
Namjoon menarik lengan Jungkook untuk keluar dari ruangan dan memilih berdiskusi diluar.
"Kakakmu sedang sakit! Kau tahu sakit!? Setidaknya pelankan suaramu!" Sambung Namjoon dengan penuh penakanan.
"Sudah tahu sakit kenapa harus berhenti pengobatan!? Hyung pikir itu jalan terbaik!? Tidak!"
"Semua orang punya titik terendah, Jungkook. Kakakmu sudah lelah, mungkin sudah saatnya dia istirahat." Jelas Namjoon.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sweet Night
FanfictionSequel of Just One Day Apa yang harus kulakukan sedangkan apapun yang kulakukan selalu salah(?) • K i m T a e h y u n g ( S w e e t N i g h t ) by Rachalova 05-11-2021 : #1 - taehyung