Sudah seminggu kara tidak bertemu dengan Raka lagi dan itu membuat hari-hari nya tenang.
Saat ini kara sedang berada di taman daerah Jakarta khusus pelukis mural.kara berdiri dihadapan tembok putih polos dengan masker dan pilok yang sudah ia genggam.
Kara memakaikan kupluk Hoodie nya yang berwarna hitam.tubuh mungil itu mulai menggambar mural mulai dari bawah hingga ke atas dan membuat kara harus naik tangga yang ada disana.tangan menggambar namun otak sedang mengingat masa lalu.
Mamih kandungnya....
"Kenapa kara harus dapet takdir kayak gini mih...mamih pergi selamanya dari hidup kara...kara didiagnosa kanker darah,papih nikah lagi,dan sekarang kanker kara udah stadium akhir mih...kara capek sebenarnya mih cuma dunia seperti gak mau kehilangan kara"air mata kara jatuh Dengan tangan nya yang masih membuat mural.
Kara turun dari tangga dan melepaskan maskernya kemudian menyeka air matanya,ia memandangi hasil muralnya yang sederhana.sebuat gambar wajah seorang gadis dengan tulisan "he kills me slowly" kemudian ia memakai maskernya kembali dan memasukkan kaleng pilok nya ke tas dan pergi.
***
Kara duduk dikursi taman dengan meneguk sekaleng minuman soda.
Ia tidak menghiraukan perkataan dokter untuk tidak meminum minuman soda.Mata kara melihat ke arah sekitar taman dan tertuju di arah mini market sebrang taman.kara bangun dan kaleng yang ia genggam jatuh ke tanah.
"Dafa"gumam kara
Kara berlari menuju mini market itu untuk menemui laki-laki yang selama ini ia rindukan.
Grep
Kara memeluk tubuh Dafa dari belakang dengan erat,dan laki-laki segera berbalik badan dan melepaskan pelukan kara dengan mendorong nya.
"Dafa"ucap kara dengan menatap wajah yang ia rindukan selama 2 tahun.
"Ngapain si Lo!"bentak dafa
"Daf kamu kemana aja,aku kangen sama kamu daf"ucap kara
"Gw sama Lo udah gak ada hubungan apa-apa lagi dan gw juga gak mau berhubungan sama cewek penyakitan kayak Lo!"ucap Dafa dengan nada tinggi dan menunjuk wajah kara.
"Daf aku udah bisa buat mural sesuai yang kamu pengen"kara berusaha meyakinkan Dafa untuk bisa kembali dan menguatkan hatinya karena perkataan Dafa.
"Gw emang suka sama cewek yang bisa bikin mural tapi yang gak penyakitan kayak Lo!!"bentak dafa
BUG!!
BUG!!"JANGAN KASAR SAMA CEWEK!!"teriak Raka yang habis memukul wajah Dafa.
Dafa bangkit dan memegang sudut bibirnya yang berdarah.kemudia menatap kara dan Raka.
"Cewek kayak dia pantes dikasarin!"ucap Dafa lalu pergi dengan motor besarnya.
"DAFA!!"teriak kara dengan mengejar motor Dafa yang sudah menjauh darinya.
"Kamu ngapain masih ngejar dia!!"ucap Raka dengan menahan tangan kara.
"Bukan urusan Lo! gara-gara Lo dia pergi!"teriak kara berusaha melepaskan cekalan tangan Raka dan tangisan yang mulai turun.
"Dia kasar sama kamu!dia bilang kamu penyakitan!dia gak mau Nerima kamu lagi!dia udah buang kamu!dia gak bisa terima kamu apa adanya kara!"ucap Raka dengan memegang kedua bahu kara dan menatap wajah kara yang sudah basah karena air matanya.
Raka yang melihat kara makin terisak langsung menarik tubuh kara ke pelukan nya dan memeluknya dengan erat.kara sudah tidak bisa melawan lagi karena tubuhnya lemas,hatinya sakit dan mata yang terus menangis.kara menangis didada bidang Raka dengan tangannya memegang erat kemeja Raka,ia menyalurkan rasa sakit hatinya kala mengingat ucapan Dafa.
"Kamu itu gak perlu buat kejar laki-laki yang seperti dia,kamu itu cantik dan kamu itu perempuan hebat kara!saya gak suka liat kamu dikasarin apalagi dengan perkataan seperti tadi!hati saya sakit lihat kamu digituin kara!"ucap Raka dengan mengelus punggung kara dan mencium puncak kepala kara.
Rasanya Raka tidak ingin melepaskan pelukan ini,nyaman sekali rasanya.
Raka menuntun kara untuk masuk ke dalam mobilnya.Raka duduk di bagian kemudi dan melihat kara yang masih menunduk sembari menangis.raka mengambil tissue di dasbor mobil dan mengangkat dagu kara.
"Jangan nangis lagi yaa"ucap Raka dengan lembut sambil mengelap air mata kara dengan tissue.
"Saya masih cinta sama dia hiks hiks"kara Kembali menangis lagi.
Raka yang mendengar penuturan kara,merasa hatinya sedikit sakit.kara bahkan masih mencintai laki-laki yang sudah menyakiti nya.
"Saat kamu dikatain,gak dianggap dan dibuang sama dia,apa kamu masih cinta sama dia?" Tanya Raka dengan tangannya yang menangkup wajah kara.
Jawaban kara adalah iya,dan itu membuat Raka benar-benar sedih.raka menyenderkan tubuhnya dan menatap ke arah depan.
"Yaudah sekarang kita pulang dan kamu harus istirahat"ucap Raka dengan menghela nafas nya.
Raka mulai mengemudi kan mobil nya, perasaan saat ini berkecamuk.tangannya memegang stir mobil dengan kuat hingga urat-urat ditangannya itu terlihat.
Setelah beberapa menit mobil Raka sampai didepan rumah berwarna putih nan megah milik keluarga kara.
"Thanks ya"ucap kara langsung keluar mobil Raka dengan perasaan yang masih belum stabil.
Raka hanya mengangguk dan menatap sendu ke arah kara yang berjalan masuk ke dalam rumahnya.
"Kamu spesial di orang yang tepat Ra"gumam Raka.
***
Hai guys 🤍🤍🤍
Aku update lagi nihhNext lagi kapan nich...
Jangan lupa kasih bintang nya ya🤍Loop yuuuu

KAMU SEDANG MEMBACA
Doctor vs Bad girl
Teen Fictionseorang dokter tampan nan cool ini harus berhadapan dengan gadis SMA dengan sifat tengil,songong, cerewet, dan dengan sifat lainnya yang membuat nya frustasi.